Semangat Sumpah Pemuda Mengispirasi Kemandirian Sosok Tarminto, Pemijat Tuna Netra - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Semangat Sumpah Pemuda Mengispirasi Kemandirian Sosok Tarminto, Pemijat Tuna Netra

Tarminto tengah memijat salah seorang pelanggannya.
Jombang-(satujurnal.com)
Semangat Sumpah Pemuda agaknya begitu memotivasi diri Tarminto, seorang pemuda tuna netra penjaja jasa pijat. Pemuda asal Ngluyu, Nganjuk yang mencari peruntungan hidup wilayah timur daerahnya, Kota Jombang sejak delapan bulan silam ini begitu bersemangat tatkala berkilas balik tentang sumpah pemuda dan semangat yang patut terus diusung dalam konteks kemandirian. 

“Sumpah Pemuda menginspirasi saya untuk hidup mandiri. Keterbatasan saya justru saya jadikan sebagai pemacu semangat saya. Bahkan menjadi kelebihan saya,” tutur Tarminto sembari memijit pria pelanggannya, Minggu (27/10/2013). 

Tarminto yang hingga kini masih belum memiliki tempat tinggal tetap hingga harus tidur di emper toko ini mengaku memilih untuk memanfaatkan ketrampilannya pijit raga sebagai mata pencarian utamanya.

Sosok bersahaja yang hanya mereguk pendidikan formal di level dasar ini mengaku mengetahui tentang momen Sumpah Pemuda bukan dari literatur, namun dari pergaulan. 

“Kalau kalendernya, saya ingat benar, tanggal 28 Oktober itu hari Sumpah Pemuda. Saya tahu banyak tentang Sumpah Pemuda ya dari bergaul dan menimbah ilmu dari orang-orang yang saya pijat. Hikmah yang bisa dipetik, momen Sumpah Pemuda itu bukan sekedar ikrar satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa, tapi satu tekad yang mendorong pemuda menjadi mandiri sehingga menjadi kebanggaan bangsa,” ucapnya bersemangat. 

Saya, lanjut Tarminto, tidak ingin menjadi beban, apalagi benalu bagi orang lain. “Meski saya penjual jasa pijat tapi pantang bagi saya untuk bergantung pada belas kasihan orang lain,” ujar Tarminto seraya membetulkan tas jinjing lusuh miliknya. 

Hampir semua sudut kota Jombang ia susuri untuk menjual jasa pijat. “Yang pasti begitu bangun pagi dan siap beraktivitas, saya berjalan kaki menyisir setiap jengkal Kota Jombang. Menyisir rupiah yang mungkin saya peroleh dari jasa pijat yang saya tawarkan,” akunya sembari menyebut tak ada tarif khusus untuk durasi pijat yang ia berikan kepada pemakai jasanya. 

Salah seorang yang menggunakan jasa pijat Tarminto menyatakan respek dengan semangat pemuda tuna netra ini. “Tangan terampil Tarminto ternyata mampu melepas kepenatan setelah beraktivitas seharian,” ujar pria yang mengaku sudah beberapa kali menggunakan jasa Tarminto. 

Tangan trampil Tarminto memijat bagian tubuh tertentu pelanggannya seolah berbicara, bahwa kemandirian itu butuh tempahan. Sementara semangat Sumpah Pemuda yang ia sebut-sebut menjadi jawaban, betapa kemandirian itu adanya bukan hanya diucapkan, tapi ditunjukkan dengan kerja dan kerja tanpa kenal lelah, apalagi putus asa. 

Soal uang jasa pijat yang ia peroleh, Tarminto menyebut rata-rata per hari Rp 15 ribu. Namun, tak jarang lebih dari angka itu. “Memang tidak seberapa. Cukup untuk menyambung hidup saja,” ujarnya lirih. (rg)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional