Stok Buku Nikah Menipis - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Stok Buku Nikah Menipis

Mojokerto-(satujurnal.com)
Stok buku nikah di wilayah Mojokerto kini makin menipis. Dokumen resmi pernikahan yang disahkan negara ini sekarang tersisa 200 pasang buku saja. Padahal bulan pernikahan masih terus berlangsung. Bulan Besar sebagai bulan nikah masih menyisakan empat hari. Belum termasuk bulan lain.

“Memang saat ini tersisa 200 buku nikah. Tapi kalau buku nikah terpaksa habis dan tidak ada pasokan baru, para pasangan nikah tak perlu cemas. Kutipan nikah yang dibuat KUA bisa dijadikan pengganti buku nikah,” kata Kasi Bimbingan Islam Kemenag Kabupaten Mojokerto, Amir Sholehudin, Kamis (31/01/2013). 

Kondisi berbeda terjadi tahun-tahun sebelumnya. Saat masih bulan-bulan Besar seperti saat ini biasanya masih menyisakan buku nikah di Kemenag lebih dari 500 buku nikah. Bulan besar adalah waktu dimana keluarga memilih bulan ini untuk tanggal menikah. 

Amir memastikan bahwa makin banyaknya pasangan yang menikah menjadi penyebab utama menipisnya stok buku nikah di wilayahnya.

"Tapi kami masih bersyukur karena tidak sampai kehabisan. Namun dengan stok saat ini agak cemas. Tapi saya yakin, jumlah itu masih cukup. Tapi distribusinya akan kami kendalikan betul nantinya. Sebab, masih ada bulan Desember yang juga bulan menikah," tambah Amir.

Dengan situasi saat ini, Kemenag bersama seluruh KUA di Mojokerto terus melakukan koordinasi. Jika di salah satu KUA di 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Mojokerto kurang dan kecamatan lain lebih, sebaiknya saling menutupi lebih dulu. Kecamatan Jetis biasanya yang paling banyak. Total buku nikah yang ada di Kabupaten Mojokerto sebanyak 10.255 pasang buku.

"Daerah hanya menerima begitu saja sesuai register. Biasanya disesuaikan dengan jumlah penduduk. Setiap tahun kuota jumlah buku nikah ditambah 10 persen dari kuota sebelumnya. Tahun lalu kami menerima buku nikah 10.035," kata Amir.

Mujib Ridwan, salah satu petugas KUS dari Kecamatan Dlanggu tadi siang mendatangi kantor Kemenag. Di wilayah kecamatan ini buku nikah tinggal menyisakan 60 lembar. "Mudah-mudahan cukup. Kalau tak cukup ya bilang Kemenag kabupaten," kata Mujib.

Diperkiirakan, jumlah buku nikah yang saat ini terdistribusikan ke KUA sekitar 10.000-an. Amir kembali mengatakan bisa jadi banyaknya orang menikah tahun ini juga karena makin sadarnya masyarakat. Apalagi saat ini banyak muda-mudi yang pacaran oleh orangtuanya diminta menikah saja. Selain juga karena makin sejahteranya masyarakat. Sebab, menikah butuh biaya.

Selain Besar, bulan Syawal dan Maulud (Desember) adalah mongso ngunduh mantu yang biasa dipilih orang. Saat ini belum direkap jumlah pasangan menikah hingga akkhir bulan Besar. Namun hingga menjelang Besar kemarin, sudah ada 6.930 pasangan menikah. Diprediksi, bulan Besar jumlahnya berlipat. (one)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional