Wakil Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus menemui ratusan buruh yang tengah melakukan aksi demo di depan perkantoran Pemkot Mojokerto, Selasa (29/10/2013).
Meski berlangsung singkat, dalam pertemuan dengan para buruh yang tergabung dalam Konsolidasi Nasional Gerakan Buruh (KNGB) tersebut, mengerujut kesepahaman. Hal ini menyusul pernyataan Mas’ud Yunus yang akan meneruskan aspirasi para buruh terkait tuntutan-tuntutan normatif di bidang ketenagakerjaan.
“Saya akan teruskan aspirasi Saudara,” ujar Mas’ud Yunus singkat usai menerima lembar tuntutan buruh KNGB.
Menurut Mas’ud Yunus, aspirasi maupun tuntutan yang diusung buruh merupakan hak mereka. Dan pihaknya bersedia berdialog lantaran masih dalam koridor yang wajar. “Dengan dialog akan kita ketahui apa yang menjadi aspirasi dan harapan para buruh. Sedang untuk tindaklanjut dari tuntutan mereka, tentunya tidak lepas dari aturan perundang-undangan yang dijadikan pijakan semua pihak, buruh, pengusaha dan pemerintah,” Tukas dia.
Kesediaan orang nomor dua di tubuh Pemkot Mojokerto menemui para buruh di tengah demo itu diapresiasi positif para buruh. “Kami harap janji wawalikota itu bukan hanya lips service saja, tapi benar-benar membawa angin segar bagi dunia perburuhan di Kota Mojokerto,” ujar Hari Tjahyono, koordinator KNGB.
Menurut Hari, KNGB mengusung empat tuntutan terkait hak-hak buruh yang disampaikan ke wawalikota, diantara menyangkut jaminan kesehatan, kenaikan UMK 2014 minimal 50 % secara nasional, penghapusan sistem kerja ‘outsourcing’ dan penyelesaian hak-hak buruh dalam kasus perselisihan hubungan kerja dengan pabrik kecap cap Ratu Mojokerto.
Demo di depan perkantoran Pemkot Mojokerto, ujar Hari, merupakan rangkaian aksi mogok nasional yang digelar mulai hari ini hingga 1 Nopember mendatang. Setelah menyampaikan aspirasi di Pemkot, aksi diteruskan ke perkantoran Pemkab Mojokerto sebelum kemudian bergabung dengan ribuah buruh seluruh Jawa Timur di Surabaya. (one)
Social