 |
| foto ilustrasi (doc.istimewa) |
Mojokerto-(satujurnal.com)
Tergiur iming-iming keuntungan melimpah, Hawu Putri Jaya, pegawai negeri sipil (PNS) yang berdomisi di Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto menanamkan modal ratusan juta rupiah untuk bisnis berskala ekspor. Namun bukannya keuntungan yang didapat, uang yang ditanamkan melayang dibawa kabur penipu yang mengaku sebagai eksportir besar.
Saat melapor ke Polresta Mojokerto, Hawu mengutarakan, pada 16 Mei 2013 lalu ia didatangi Kayanto, warga Desa Sumberwono Kecamatan Bangsal Kabupaten Mojokerto yang mengaku sebagai pengusaha di bidang ekspor. Karyanto menawarkan kerjasama usaha dengan keuntungan mengiurkan.
Agar bisnis yang dijalankan lancar, pelaku meminta dirinya menanamkan modal ratusan juta rupiah. Keuntungan yang dijanjikan, yakni Rp 3, 5 juta per bulan. “Saat itu memang pelaku begitu menyakinkan sehingga saya tergiur,” ungkap Hawu.
Ia pun tersugesti janji manis Karyanto hingga menyerahkan uang sebesar Rp 195 juta. Namun naas, seterima uang ratusan juta rupiah itu, Karyanto tak lagi menampakkan batang hidungnya. Ia menghilang tanpa kabar.
Bahkan, handphone pelaku tidak bisa lagi dihubungi. Ketika berusaha mencari ke alamat Karyanto, Hawu tak mendapatkan titik terang.
Kasat Reskrim Polresta Mojokerto, AKP Luwi Nur Wibowo mengatakan, penyelidikan sudah dilakukan. Bahkan, beberapa anggotanya sudah diturunkan untuk mencari tahu keberadaan pelaku. “Bukti-bukti sudah kita kantongi. Kita tinggal mencari pelaku,” katanya.
Menurutnya, modus menawarkan jasa investasi dengan untung menggiurkan memang sering terjadi. Untuk itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dan teliti jika ingin menginvestasikan uangnya. “Kalau ragu-ragu, lebih baik jangan investasi, terlebih yang menawarkan orang baru dikenal,” ingat dia. (wie)
Social