Jombang-(satujurnal.com)
Sejumlah siswa SDN Plandaan, Jombang digembleng menjadi siswa pemantau jentik (sismantik) untuk melakukan kegiatan surveilans, preventif serta promotif untuk mengantisipasi munculnya kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang belakangan menyerah anak-anak usia sekolah.
Bersama kader jumantik desa setempat, secara berkala para sismantik melakukan penyisiran di setiap ruangan kamar mandi dan jamban yang berada di sekolah mereka dan rumah warga desa setempat.
Satu per satu bak air diperiksa untuk dibersihkan dan diambil jentiknya langkah ini untuk memutus mata rantai penyebaran nyamuk aides agepty.
Selain kamar mandi para siswa juga menyisir lorong dan parit yang menjadi sarang nyamuk. Mereka membuang air dari ember yang terdapat jentik nyamuk.
Setiap jentik nyamuk yang ditemukan, dimasukkan ke dalam botol bekas air mineral. Ini sebagai bukti masih adanya jentik nyamuk di lingkungan mereka.
Kepala SDN Plandaan, Meihendra mengatakan, sismantik melakukan penyisiran jentik cikal bakal nyamuk aides aegypty seminggu sekali. “Pembentukan sismantik tak lepas dari banyaknya kasus siswa yang terserang DBD (demam berdarah dengue),” katanya, Rabu (20/11/2013).
Para sismantik, ujar Meihendra, diharapkan mampu melakukan promosi baik di keluarga, masyarakat dan sekolah akan bahaya serta pencegahan DBD. (rg)
Social