Bosko Sekolah Negeri Mulus, Sekolah Swasta Tersendat - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Bosko Sekolah Negeri Mulus, Sekolah Swasta Tersendat

Mojokerto-(satujurnal.com)
Pengucuran dana bantuan operasional sekolah  Kota Mojokerto (Bosko) untuk sejumlah sekolah swasta di wilayah Kota Mojokerto, dari level SD/SLB hingga SMA/SMK triwulan III (Juli – September) macet.

Sejumlah sekolah swasta pun mulai resah. Pasalnya, sejauh ini belum muncul sinyal dari Pemkot soal pencairan dana yang banyak diandalkan sejumlah sekolah sebagai tulang punggung pembiayaan kegiatan pendidikan tersebut. 

Kondisi ini berbeda dengan pencairan dana serupa untuk sekolah negeri. Bahkan untuk Bosko SDN – SMPN triwulan III dan IV pun sudah cair dua pekan lalu. 

“Sampai sekarang belum ada pemberitahuan dari Pemkot soal pencairan Bosko triwulan III,” kata salah satu kepala sekolah swasta di wilayah Kota Mojokerto yang namanya enggan dimediakan. 

Biasanya, lanjut dia, jika sudah mendekati pencairan, pihaknya akan mendapat pemberitahuan dari Pemkot. “Kita harus mengajukan proposal untuk pencairan Bosko,” imbuhnya. 

Beberapa sekolah pun mengutarakan hal serupa. “Sekarang sudah memasuki bulan kedua triwulan IV. Artinya, untuk lima bulan Bosko, sekolah harus nalangi dulu,” tukasnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas P dan K Kota Mojokerto, M Ali Imron mengatakan, untuk Bosko sekolah negeri, di level SDN dan SMPN sudah dicairkan.”Bukan hanya triwulan III, tapi juga triwulan IV sudah dicairkan dua minggu lalu. Total pencairan Rp 2,7 miliar,” terangnya. 

Sedang untuk Bosko SMAN/SMKN pencairan juga sekaligus triwulan III dan triwulan IV sudah diajukan ke Pemkot.  ’’Jadi minggu depan sudah dicairkan langsung ke rekening sekolah masing-masing. Total anggaran Rp 1,1 miliar,’’ bebernya.

Selain dana BOS dari pusat, setiap siswa asal Kota Mojokerto dan sekolah di Kota Mojokerto memang mendapat alokasi BOSDA. Untuk SD setiap siswa memperoleh Rp 21 ribu/bulan per anak. SMP Rp 40 ribu/bulan per anak. SMA Rp 60 ribu/bulan per anak. Sementara yang dari pusat, tiap siswa SD mendapat BOS Rp 580 ribu per tahun dan SMP Rp 710 ribu per tahun. Sementara untuk SMA Rp 500 ribu per semester.

Perbedaan pencairan Bosko antara sekolah negeri dan swasta tersebut terjadi lantaran APBD menempatkan dua pos berbeda. Untuk sekolah negeri pada pos anggaran Dinas P dan K, sementara untuk sekolah swasta pada pos dana hibah Pemkot. 

Pengucuran dana alokasi umum (DAU) APBD 2013 Kota Mojokerto untuk bantuan operasional sekolah (BOS) 52 SDN, 9 SMPN dan 1 SMP Terbuka. Total anggaran kurun setahun sebesar Rp Rp 6,82 miliar, yang disalurkan secara langsung sesuai jumlah keseluruhan siswa, Rp 5,48 miliar. Sisanya, Rp 1,33 miliar digunakan untuk kegiatan-kegiatan penopang program BOS. 

Dari 52 SDN, SDN Wates 2 tercatat sebagai penerima BOS terbesar yakni Rp 80.753.400. Jumlah ini merupakan proposi dari keseluruhan jumlah siswa di sekolah tersebut. Sementara sekolah penerima BOS dengan jumlah paling rendah, yakni SDN Sentanan, Rp 24.633.000.

Di tingkat SMPN, tercatat SMPN 2 sebagai penerima BOS terbesar, yakni Rp 377.400.000. Sedang penerima BOS terkecil yakni SMPN 7, sebesar Rp 199, 512.000. Untuk SMP Terbuka, BOS yang disediakan sebesar Rp 4.882.500.

Sejumlah pos anggaran untuk honor dan belanja modal BOS yang menelan anggaran lebih dari satu miliar rupiah tersebut tidak berlaku untuk Bosko yang ditebar ke semua sekolah swasta dari level SD/MI,SDLB, SMP/MTs, MAN, SMA dan SMK melalui dana hibah APBD senilai Rp 6.361.622.000. (one)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional