Masudin Pakar Terapy Tuna Rungu Bertemu Deddy Corbuzier - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Masudin Pakar Terapy Tuna Rungu Bertemu Deddy Corbuzier


Jombang-(satujurnal.com) 
Masudin, pakar Terapy tuna rungu asal Ngoro Jombang, bertemu dengan Deddy Corbuzier dalam acara di talkshow HItan Putih di  stasiun televisi Trans 7. 

Dalam acara live tersebut Masudin akan mempraktikkan keahliannya dalam menyembuhkan tuna rungu dalam waktu 31 detik.

"Nanti malam saya tampil di televisi dalam sebuah acara yang dipandu oleh Deddy Corbuzier. . Acaranyalive dan disiarkan pukul 18.00 WIB," kata Masudin ketika dihubungi lewat ponselnya, Senin (25/11/2013).

Masudin menjelaskan, setelah namanya ramai jadi perbiancangan, ia dihubungi oleh redaksi salah satu televisi swasta. Intinya, warga Dusun Ketanen Desa Banyuarang Kecamatan Ngoro, Jombang ini diminta tampil dam mempraktikan keahliannya secara live.

Awalnya Masudin masih mempertimbangkan, hal itu mengingat jumlah pasien terapi yang menumpuk hingga bulan April 2014 mendatang. Namun akhirya para pasien yang sedianya menjalani terapi tuna rungu hari ini
berkenan dialihkan ke hari lain. 

Untuk menjaga obyektifitas, Masudin sudah meminta pihak redaksi untuk menyediakan pasien yang akan diterapi. Selain itu juga menyediakan laboratorium medis guna pemeriksaan setelah menjalani terapi totok ala
Masudin.

"Dengan begitu, pengobatan yang saya lakukan bisa dipertanggungjawabkan. Pasien yang sudah saya terapi akan diperiksa secara medis. Itu yang akan saya tampilkan nanti malam.

Sebelumnya, Masudin mendapatkan penghargaan dari MURI (Museum Rekor Indonesia).Penghargaan yang ditandatangani Jaya Suprana itu terkait kemampuan Masudin menyembuhkan penderita tuna rungu hanya dalam waktu 31 detik.

Dalam mengobati, Masudin tidak menggunakan alat khusus, namun hanya menerapkan metode totok syaraf. Yakni, seorang pasien hanya dipijit disekitar daun telinga dan kepala. Setelah itu dites pendengarannya dengan cara dipanggil dengan jarak tertentu, 1 sampai 10 meter.

Tak urung, praktik pengobatan Masudin menjadi magnet bagi penderita gangguan pendengaran. Bahkan antrean pasien tersebut hingga April  2014.(rg)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional