Mojokerto-(satujurnal.com)
Para dokter spesialis kandungan Kab/Kota Mojokerto yang tergabung dalam Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) akan menggelar aksi mogok kerja sehari, Rabu (27/11/2013).
Aksi bertajuk solidaritas keprihatinan nasional ini mengikuti seruan PB POGI.
’’Hari Rabu (27/11/2013) kita akan mengikuti seruan PB POGI untuk menggelar aksi solidaritas keprihatinan nasional dengan tidak melakukan pelayanan selama sehari penuh,’’ kata dr Ahmad Rheza SpOG, sekretaris komisariat POGI Kab/Kota Mojokerto.
Aksi ini dilakukan terkait putusan MA terhadap dr Dewa Ayu Sasiari Prawani (38) atau akrab disapa dr Ayu, yang dijebloskan ke Rutan Mandeleng Manado, Jumat, (8/11/2013) lalu. Oleh MA, ia dinilai bersalah saat melakukan operasi caesar terhadap seorang pasien. Rekan setim dr Ayu, yakni dr Hendry Simanjuntak dan dr Hendry Siagian, juga divonis 10 bulan penjara dalam kasus tersebut.
’’Selain tidak melakukan praktek, kita juga akan mengenakan pita hitam di lengan,’’ ucapnya.
Keseriusan menggelar aksi, setidaknya tampak pada pengosogan jadwal operasi cesar hari Rabu.
Rheza juga mulai menyampaikan pemberitahuan bahwa poli kandungan di RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto tempatnya bertugas Rabu akan tutup.
Meski demikian, bukan berarti tak ada pengecualian. Aksi tersebut juga bukan alasan bagi dokter spesialis kandungan untuk tidak masuk kerja.
’’Khusus emergency dan gawat darurat tetap akan kita layani. Kita juga tetap stanby di rumah sakit,’’ ungkapnya.
Aksi tersebut dipastikan bakal merugikan pasien. Apalagi saban hari, jumlah pengunjung poli kandungan cukup tinggi. Demikian pula dengan operasi cesar yang dilakukan.
’’Tiap hari rata-rata ada 25 sampai 30 pasien di poli kandungan. Kalau operasi cesar rata-rata ada tiga pasien per hari,’’ jelasnya.
Sebenarnya, ujar Rheza, kita juga berat melakukan aksi. Tapi ini harus kita laksanakan mengingat apabila upaya pengajuan kembali (PK) ke MA terhadap teman sejawat kita tidak berhasil dimenangkan, maka kasus di Manado ini akan berdampak menjadi yurisprudensi yang memojokkan dokter bila dalam penanganan, pasien meninggal,’’ tuturnya.
Ketua komisariat POGI Kab/Kota Mojokerto dr Nurudin Akbar SpOG yang bertugas di RSUD Mojosari memastikan bahwa aksi itu akan diikuti semua dokter kandungan di Kab/Kota Mojokerto.
’’Total ada 12 dokter spesialis kandungan yang terdata di POGI komisariat Mojokerto. Pada hari Rabu (27/11/2013) semuanya akan menggelar aksi di rumah sakit masing-masing dan menghentikan layanan di poli kandungan serta di praktek pribadi,’’ ujarnya. (one)
Social