Mojokerto-(satujurnal.com)
Pesan menarik dilontarkan Walikota Mojokerto Abdul Gani Suhartono saat memberikan bantuan pendidikan kepada ratusan anak yatim non panti, di Astorial Convention Hall, jalan Empunala, Kota Mojokerto, Selasa (19/11/2013).
Orang yang nomor satu di tubuh Pemkot Mojokerto yang bakal lengser awal bulan Desember mendatang ini mewanti-wanti agar penerima bantuan tidak menggunakan uang bantuan untuk keperluan konsumtif, melainkan untuk kepentingan sekolah.
“Bantuan pendidikan tidak disalahgunakan dan harus benar-benar digunakan untuk biaya pendidikan. Jangan sampai bantuan dipakai hanya untuk beli pulsa mengingat saat ini HP sangat digemari,” ingat Gani tanpa bermaksud berseloroh.
Dikatakan Gani, bantuan pendidikan bagi ratusan anak yatim non panti kembali digulirkan Pemkot Mojokerto tak lain agar semua warga Kota Mojokerto yang terkategori usia wajib belajar dapat mengenyam pendidikan, tak terkecuali anak yatim non panti. “Program bantuan ini sebagai upaya Pemkot Mojokerto untuk mewujudkan visi pendidikan. “Semua anak harus bersekolah,” tekannya.
Kepala Dinas Sosial Kota Mojokerto, Anang Fahruroji mengatakan, bantuan pendidikan anak yatim non panti bersumber dari APBD 2013 untuk 589 anak yang bersekolah di sekolah negeri maupun swasta dari level Playgroup/TK hingga SMA. Playgroup/ TK sebanyak 54 anak, SD/MI 235 anak, SMP/MTs 185 anak dan SLTA/SMK/MA sebanyak 135 anak. “Bantuan berupa uang tunai Rp satu juta rupiah per anak plus peralatan sekolah seperti tas dan buku tulis,” katanya.
Bantuan yang disiapkan berkala per tahun ini, ujar Anang, untuk meringankan beban anak yatim non panti, meningkatkan pendidikan, mengurangi kerawanan sosial, dan sebagai bentuk kepedulian Pemkot Mojokerto.(one)
Social