Jombang-(satujurnal.com)
Atap ruang kelas Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Keboan, Kecamatan Ngusikan Jombang, ambruk. Geteng dan kayu penyangga ruang kelas ambruk menimpa bangku serta peralatan belajar mengajar lainnya, Bahkan dinding bangunan sudah dalam kondisi miring. Beruntung peristiwa ambruknya ruang kelas ini tidak menimbulkan korban jiwa karena saat libur sekolah.
“Ruang kelas yang ambruk adalah ruang kelas X,” kata Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan MAN Keboan, Jombang, Masrukin, Rabu (25/12/2013).
Menurutnya, ambruknya atap ruang kelas yang dibangun satu tahun lalu itu terjadi selasa (24/12/2013) siang. “Bisa jadi ambruknya atap ruang kelas karena rendahnya kualitas bangunan,” duga Masrukin.
Saat peristiwa ini terjadi tidak ada aktifitas kegiatan belajar mengajar karena sekolah sedang libur.
Diungkap Masrukin, sejak tiga pekan lalu, tiga ruang kelas, yakni ruang kelas VIII, IX dan X yang berada dalam satu bangunan sudah dikosongkan karena kondisinya sangat mengkhawatirkan. “Kami memutuskan untuk tidak memanfaatkan tiga ruang kelas karena kondisinya sangat mengkhawatirkan. Tidak layak dan riskan,” ujarnya.
Karena kondisi bangunan sudah parah dan miring, pihak sekolah kemudian merobohkan seluruh bangunan kelas. Pihak sekolah berharap Kementrian Agama Kabupaten Jombang segera membangun kembali tiga ruang kelas sekolah berbasis agama Islam tersebut.(rg)
Atap ruang kelas Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Keboan, Kecamatan Ngusikan Jombang, ambruk. Geteng dan kayu penyangga ruang kelas ambruk menimpa bangku serta peralatan belajar mengajar lainnya, Bahkan dinding bangunan sudah dalam kondisi miring. Beruntung peristiwa ambruknya ruang kelas ini tidak menimbulkan korban jiwa karena saat libur sekolah.
“Ruang kelas yang ambruk adalah ruang kelas X,” kata Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan MAN Keboan, Jombang, Masrukin, Rabu (25/12/2013).
Menurutnya, ambruknya atap ruang kelas yang dibangun satu tahun lalu itu terjadi selasa (24/12/2013) siang. “Bisa jadi ambruknya atap ruang kelas karena rendahnya kualitas bangunan,” duga Masrukin.
Saat peristiwa ini terjadi tidak ada aktifitas kegiatan belajar mengajar karena sekolah sedang libur.
Diungkap Masrukin, sejak tiga pekan lalu, tiga ruang kelas, yakni ruang kelas VIII, IX dan X yang berada dalam satu bangunan sudah dikosongkan karena kondisinya sangat mengkhawatirkan. “Kami memutuskan untuk tidak memanfaatkan tiga ruang kelas karena kondisinya sangat mengkhawatirkan. Tidak layak dan riskan,” ujarnya.
Karena kondisi bangunan sudah parah dan miring, pihak sekolah kemudian merobohkan seluruh bangunan kelas. Pihak sekolah berharap Kementrian Agama Kabupaten Jombang segera membangun kembali tiga ruang kelas sekolah berbasis agama Islam tersebut.(rg)
Social