Dewan : Proyek Molor Akibat Tradisi Kebut Belanja Anggaran di Akhir Tahun - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Dewan : Proyek Molor Akibat Tradisi Kebut Belanja Anggaran di Akhir Tahun



Syaiful Arsyad
Mojokerto-(satujurnal.com)
Sejumlah proyek fisik Pemkot Mojokerto yang harus selesai di ujung tahun 2013 menjadi sorotan khusus kalangan Dewan setempat. Muncul kekhawatiran, beberapa proyek yang kini tengah dikebut penyelesaiannya tidak akan kelar tepat waktu. Ini setelah Dewan menelisik persoalan amburadulnya proyek proyek tak lepas dari tradisi kebut belanja anggaran di akhir tahun. 

"Ini sistemnya yang salah. Kita harus evaluasi soal ini," ujar Syaiful Arsyad, anggota Komisi II (perekonomian dan pembangunan) DPRD Kota Mojokerto, menilai molornya sejumlah proyek, Jum’at (06/11/2013).

Dari kacamata Komisi II, proyek-proyek yang terindiksi tak selesai, yakni proyek pembangunan SMKN II senilai Rp 9,5 miliar. Proyek Alun-alun, Rp 4,8 miliar, proyek revitalisasi Pasar Kliwon, Rp 2,29 miliar, proyek pembangunan Puskesmas Balongsari, Rp 989 juta dan proyek Puskesmas Kedundung, Rp 2, 5 miliar. 

Tradisi kebut anggaran, sebut politisi PAN yang akrab disapa Ipung itu, jadi sebab utama buruknya kinerja program-program pembangunan yang dibiayai APBD maupun APBN. “Seharusnya eksekutif sudah merangcang proses tender di awal-awal tahun. Tapi yang terjadi, proses tender seringkali baru dilakukan di tengah tahun bahkan dimulai awal triwulan ketiga. Akibatnya, pengerjaan proyek jadi terburu-buru dan asal-asalan. 

"Semisal tender mulai Juli-Agustus. Kontrak kerja baru direalisasi bulan September. Rentang tiga bulan untuk proyek berskala besar bukan hal yang mudah untuk diselesaikan tepat waktu. Makanya daripada berakrobat di ujung tahun lebih baik kita paksa pecut diawal tahun,” cetusnya.

Apalagi, lanjut Ipung, tak sedikit kontraktor pemenang tender yang lelet. "Tak sedikit kontraktor yang lelet. Instansi teknis sudah menerjunkan konsultan pengawas, tapi mereka (kontraktor) acapkali tak menggubrik schedule proyek," sergahnya.

Sejumlah proyek yang hampir dipastikan molor, yakni proyek rehab Alun-alun. Dari 20 hari sisa waktu pengerjaan, diperkirakan maksimal yang bisa dirampungkan hanya 80 persen. 

Pun proyek SMKN 2 diragukan bakal rampung tanggal 25 Desember mendatang. 

Sedang kontraktor puskemas gawat darurat Balongsari sudah hengkang, padahal proyek baru berjalan 40 persen. 

Sementara sorotan tajam terhadap proyek revitalisasi Pasar Kliwon yang murni dibiayai APBN pun tak lepas dari penilaian minor Komisi II. Sepintas dari fisik, pelaksana hanya merampungkan bangunan utama.
Namun kondisi itu dibantah Kepala Diskoperindag dan UMKM Kota Mojokerto Harlistyati. 

"Sesuai jadwal pengerjaan proyek, akhir Desember harus tuntas. Saya tak mau berpikir kemungkinan buruk. Yakin semua tuntas," katanya menyebut proyek dari pundi Kemendag tersebut.

Harlis mengklaim telah menyelesaikan 70 persen. Sisa waktu sekitar 20 hari itu diyakini mampu dituntaskan. Termasuk apakah perlu berpikir sanksi kepada pelaksana proyek, Harlis belum mau membicarakan sanksi ini. (one)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional