Mojokerto-(satujurnal.com)
Gudang Obat yang dikendalikan Unit Pengelolaan Farmasi
Kesehatan Dinkes Kabupaten Mojokerto di jalan raya Jabon, Kecamatan Mojoanyar.
ambruk pasca
diguyur hujan lebat, Selasa (24/12/2013). Ambruknya gudang obat ini, disinyalir
kuat tak hanya lantaran guyuran hujan, namun karena bangunan yang sudah tak
layak huni itu rapuh lantaran tak ada perawatan dari pemerintah daerah
setempat.
Sekilas dari
depan, gedung obat itu berdiri kokoh. Namun atap bangunan yang seharusnya kuat
dan bersih ini roboh. Akibatnya barang yang berada di dalam gedung itu porak
poranda karena tertimpa puing bangunan dan kayu yang patah.
Bagian yang
mengalami rusak parah yakni bagian atap yang terbuat dari rangka kayu yang memang
sudah rapuh dan genteng yang berlumut karena rendahnya kualitas. Kondisi ini
kian parah, karena tak direhab sama sekali.
Slamet
Budianto, salah seorang saksi mengatakan, hujan malam disertai angin kencang
terjadi sejak Senin (23/12/2013) malam hingga Selasa pagi. “Tiba-tiba saja saya
mendengar suara bangunan ambruk,” ujarnya.
Akibat
ambruknya gudang obat, saat ini semua obat-obatan dipindah ke gedung lain yang
masih dalam satu area kantor.
Sementara
itu, Kadis Kesehatan Kabupaten Mojokerto, Endang Sri Woelan mengaku sudah mendapat
laporan dari kepala UPT Farmasi. “Penyebab ambruknya gudang obat diantaranya
disebabkan kondisi kayu yang memang sudah lapuk dimakan usia,” ujarnya.
Menurut
Endang, selain itu komplek gedung farmasi ini tidak pernah mendapat biaya rehap
atau perawatan dari pemerintah setempat. “Sebenarnya tahun 2012 ada kucuran
dana APBD untuk rehab sebesar Rp 1,070 miliar. Tapi sampai sekarang belum bisa
diserap karena tidak ada dana pendampingnya,” kilahnya. (wie)
Social