Mojokerto-(satujurnal.com)
Akibat derasnya arus sungai Desa Sugeng, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, satu-satunya jembatan menjadi akses utama penghubung Kecamatan Trawas dengan Kecamatan Ngoro jebol separoh badan jembatan. Akibatnya, aktivitas masyarakat terhambat.
Akibat derasnya arus sungai Desa Sugeng, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, satu-satunya jembatan menjadi akses utama penghubung Kecamatan Trawas dengan Kecamatan Ngoro jebol separoh badan jembatan. Akibatnya, aktivitas masyarakat terhambat.
Selain karena terjangan air, cor penyanggah tanpa besi penguat menjadi biang jebolnya jembatan yang terjadi sepekan lalu itu saat hujan deras di gunung Penanggungan.
Akibatnya, jembatan yang dibangun tahun 1999 silam itu tidak bisa lagi dilewati kendaraan roda empat. Pun pengendara sepeda motor yang melintas harus harus ekstra hati-hati agar tak celaka.
Terhambatnya akses ekonomi ini menyebabkan petani yang akan mengangkut hasil panen dengan mobil harus berputar hingga 5 kilometer.
“Saat hujan deras, jembatan tidak mampu lagi menampung air hingga meluap diatas jembatan,” kata Supardi, warga desa setempat, Minggu (01/12/2013).
Karena menjadi satu-satunya akses penghubung antara Kecamatan Trawas dan Kecamatan Ngoro, ujar Supardi, jebolnya jembatan desa itu mengakibatnya terhambatnya berbagai aktivitas sosial maupun aktivitas ekonomi.
“Jembatan ini menjadi akses utama anak sekolah dan warga yang bekerja di kawasan industri Ngoro. Kalau sampai jembatan ini tak bisa difungsikan, tentunya berdampak pada kelancaran segala aktivitas warga,” katanya.
Seger, perangkat desa setempat mengungkap, beberapa waktu lalu Pemkab Mojokerto sudah melakukan perbaikan jembatan, namun kontruksi penyanggah tetap dikembalikan seperti semula tanpa penguat besi. “Warga sangat berharap Pemkab secepatnya memperbaiki jembatan. agar perekonomian bisa kembali lancar,” ucapnya. (rg)
Social