Mojokerto-(satujurnal.com)
Kelangkaan pasokan daging sapi yang terjadi di sejumlah pasar tradisional di Kota Mojokerto sepekan terakhir memantik reaksi Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus.
Saat sidak di sejumlah pasar tradisional untuk mengetahui ketersediaan sembako dan bahan makanan lainnya sepanjang Natal dan mendekati tahun baru, Jum’at (27/12/2013), orang nomor wahid di kota kecil dengan dua kecamatan ini sempat kaget tatkala mengetahui pasokan daging sapi terus tersendat.
Harga daging sapi di Kota Mojokerto hari ini sebesar Rp 110 ribu per kilogram atau naik kisaran Rp 5 ribu dari harga sepekan lalu. Ini lantaran pasokan daging sapi kian langkah.
“Kita akan telusuri penyebab kelangkaan daging sapi disini (Kota Mojokerto),” cetus Mas’ud Yunus.
Ia menduga, kelangkaan pasokan daging sapi yang berujung pada kenaikan harga karena permainan tengkulak. “Harga (daging sapi) yang tinggi bisa jadi permainan tengkulak. Karena secara nasional tidak ada kelangkaan pasokan,” tandasnya.
Sementara dari sidak yang diikuti awak Diskoperindag setempat itu, diketahui harga beras dan minyak kelapa juga mengalami kenaikan. “Tapi kenaikannya masih dalam batas wajar,” terang Mas’ud Yunus.
Hal itu terjadi, lanjut dia, karena lonjakan harga beras ditekan oleh pemerintah dengan kebijakan operasi pasar murah yang Pemprov dan Pemkot beberapa minggu lalu. " Harga beras relatif aman paska di gelar oprasi pasar," imbuhnya.
Sementara di pasaran, harga sayur mayur terus melonjak naik. Terutama harga cabe dan tomat. "Kalau di tingkat eceran harga tomat sekitar Rp. 12 ribu perkilogram. Sedangkan harga cabe mendekati Rp. 40 ribu perkilogram," ujar Siti Maysaroh salah satu pedagang di Pasar Tanjung, Kota Mojokerto
Kepala Diskoperindag, Harlistyati mengatakan kenaikan sayur mayur disebabkan adanya musim penghujan ini.Sehingga ketersediaan jumlah sayur mayur dipasaran sangat terbatas. “Memang kalau di bandingkan minggu-minggu sebelumnya, harga sayur mayur sekarang ini mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Ini tak lepas dari permintaan pasar yang tinggi karena dua moment, Natal dan tahun baru,” katanya. (one)
Kelangkaan pasokan daging sapi yang terjadi di sejumlah pasar tradisional di Kota Mojokerto sepekan terakhir memantik reaksi Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus.
Saat sidak di sejumlah pasar tradisional untuk mengetahui ketersediaan sembako dan bahan makanan lainnya sepanjang Natal dan mendekati tahun baru, Jum’at (27/12/2013), orang nomor wahid di kota kecil dengan dua kecamatan ini sempat kaget tatkala mengetahui pasokan daging sapi terus tersendat.
Harga daging sapi di Kota Mojokerto hari ini sebesar Rp 110 ribu per kilogram atau naik kisaran Rp 5 ribu dari harga sepekan lalu. Ini lantaran pasokan daging sapi kian langkah.
“Kita akan telusuri penyebab kelangkaan daging sapi disini (Kota Mojokerto),” cetus Mas’ud Yunus.
Ia menduga, kelangkaan pasokan daging sapi yang berujung pada kenaikan harga karena permainan tengkulak. “Harga (daging sapi) yang tinggi bisa jadi permainan tengkulak. Karena secara nasional tidak ada kelangkaan pasokan,” tandasnya.
Sementara dari sidak yang diikuti awak Diskoperindag setempat itu, diketahui harga beras dan minyak kelapa juga mengalami kenaikan. “Tapi kenaikannya masih dalam batas wajar,” terang Mas’ud Yunus.
Hal itu terjadi, lanjut dia, karena lonjakan harga beras ditekan oleh pemerintah dengan kebijakan operasi pasar murah yang Pemprov dan Pemkot beberapa minggu lalu. " Harga beras relatif aman paska di gelar oprasi pasar," imbuhnya.
Sementara di pasaran, harga sayur mayur terus melonjak naik. Terutama harga cabe dan tomat. "Kalau di tingkat eceran harga tomat sekitar Rp. 12 ribu perkilogram. Sedangkan harga cabe mendekati Rp. 40 ribu perkilogram," ujar Siti Maysaroh salah satu pedagang di Pasar Tanjung, Kota Mojokerto
Kepala Diskoperindag, Harlistyati mengatakan kenaikan sayur mayur disebabkan adanya musim penghujan ini.Sehingga ketersediaan jumlah sayur mayur dipasaran sangat terbatas. “Memang kalau di bandingkan minggu-minggu sebelumnya, harga sayur mayur sekarang ini mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Ini tak lepas dari permintaan pasar yang tinggi karena dua moment, Natal dan tahun baru,” katanya. (one)
Social