Pembuat Batu Bata Jadi Caleg Hanura - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Pembuat Batu Bata Jadi Caleg Hanura

Mojokerto-(satujurnal.com)
Meski berprofesi sebagai pembuat batu bata merah, tak menyurutkan niat Shodikun (47) untuk melangkah ke gedung dewan. Meski awalnya tak berfikir menjadi anggota dewan, bapak dua anak ini akhirnya mendaftarkan diri sebagai Calon Legislatif (Calon) dari partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).

"Saya bukan orang partai tapi saya anggota Perindo, dari sini saya kenal orang-orang hebat salahnya satunya adalah Wakil Ketua Perindo Jatim, Pak Zainul. Beliau yang memberikan motifasi dan semangat saya untuk maju menjadi caleg, tidak ada pikiran saya jadi anggota dewan karena ekonomi saya lemah," ungkapnya, (04/12/2013).

Karena motifasi tersebut dan partai Hanura yang mengusungnya tak membebankan biaya sepeserpun, warga Desa Modogan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto ini kemudian mendaftarkan diri menjadi caleg.
Ia mengaku rela meninggalkan bisnis pembuatan batu bata merah yang diguluti sejak 10 tahun jika memang masyarakat di Daerah Pemilihan (Dapil) IV memilihnya menjadi wakil mereka.

"Saya membuat batu bata merah sejak 10 tahun lalu. Awalnya mengarap sendiri tapi dua tahun ini ikut orang. Kalau musim hujan seperti ini, bisa panen tiga bulan sekali dengan hasil antara 60 ribu hingga 70 ribu tapi jika musim kemarau bisa dua bulan sekali. Dari batu bata merah, saya bisa mengkuliahkan anak saya di perawat dan yang kedua kelas II SMP, saya akan berhenti membuat batu bata jika jadi dewan," jelasnya.


Suami Juma'atin ini menjelaskan, jika cita-citanya menjadi anggota TNI bukan anggota dewan. Menurutnya setelah lulus SMA, tahun 1987 mantan tukang bangunan ini mendaftar sebagai anggota kops baju doreng namun sampai ketiga kalinya ia tak lolos. Selain mengaku tak punyai biaya, orang tua perempuannya tak mengizinkannya ia menjadi anggota TNI.

"Saya berharap bisa menjadi anggota dewan, selain bisa mengangkat derajat keluarga dan memperjuangkan nasib teman-teman seprofesi juga karena saya melihat selama ini aspirasi masyarakat belum bisa didengar wakil rakyat. Setelah saya dinyatakan masuk DCT, saya mulai sosialisasi ke teman-teman dan membuat brosur (wie)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional