Tak Kantongi Ijin, Pabrik Rafia Direkomendasi Tutup - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Tak Kantongi Ijin, Pabrik Rafia Direkomendasi Tutup

Mojokerto-(satujurnal.com)Komisi I DPRD Kota Mojokerto akhirnya merekomendasikan penutupan CV Vijaya Plastik, pabrik tali rafia dari daur ulang plastik yang berlokasi di jalan Empunala Kota Mojokerto. Penutupan pabrik penghasil limbah B3 (bahan beracun berbahaya) itu berlaku selama satu bulan terhitung sejak hari ini. Jika pemilik pabrik tak mengindahkan, Komisi yang membidangi hukum dan pemerintahan ini meminta Pemkot menghentikan produksi selamanya.

Rekomendasi Komisi I itu tercetus dalam hearing yang digelar Senin (23/12/2013).

"Mulai besok (Selasa) kami minta segala proses produksi harus berhenti sampai semua izin terpenuhi dulu," kata Ketua Komisi I DPRD Kota Mojokerto Deni Novianto usai memanggil manajemen CV Vijaya Plastik, Senin (23/12/2013).

Komisi I ini dibuat kesal karena yang hadir dari pihak pabrik tali rafia bukan owner atau bos, Taufan, warga Surabaya. Tapi orang kepercayaan Taufan, Frans. Frans yang nama aslinya Aditya ini hanya orang yang selalu mengawasi produksi tali rafia di pabrik ini. Meski sudah dua tahun, pabrik ini belum mengantongi izin HO dan izin operasional terkait pengamanan limbah.

Dalam catatan Komisi I, pabrik tersebut terlah diambil alih oleh Taufan dari pemilik lama. Namun dalam dokumen pabrik, semua masih atas nama pemilik lama. "Ini aneh, ada pabrik dengan dokumen orang lain tetap beroperasi dan pihak terkait termasuk KLH dan KPPT tak tahu. Ini harus diselesaikan," kata Deni dalam pertemuan di kantor dewan.

Komisi I mengundang Kantor Lingkungan Hidup (KLH), Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu), serta pihak manajemen pabrik rafia. Namun hanya Frans bersama satu orang yang hadir. Tidak hanya izin HO dan izin pengolahan limbah yang tak ada. Tapi juga harus memperbaharui total. Izin SIUPP, TDP, termasuk SIPA harus diurus atas nama bosnya Frans, Taufan.

Komisi I merekomendasikan menghentikan produksi sementara pabrik sampai seluruh perizinan terkait keberadaan dan keberlangsungan pabrik tali rafia itu terpenuhi. Atas situasi ini, Frans mengaku kaget. Tapi mau tak mau, dirinya akan mematuhi permintaan penghentian produksi tersebut.

"Tapi mulai besok barangkali bisa berhenti. Kalau hari ini kadung manasi mesin. Kami manut tak produksi dulu sampai kami melengkapi dokumen perizinan yang komplit. Semua karena transisi dari pemilik lama dan pemilik baru Pak Taufan,” katanya. (one)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional