Mojokerto-(satujurnal.com)
Walikota Mojokerto Mas’ud Yunus mengajak para guru, dosen dan tenaga kependidikan meningkatkan komitmen dan profesionalitas untuk memberikan layanan terbaik kepada peserta didik dan masyarakat.
Permintaan orang nomor wahid di Kota Mojokerto tersebut disampaikan saat memberi sambutan dalam dalam rangka Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT PGRI ke--68 yang bertempat di Gelora A. Yani, Senin (16/12/2013).
Walikota Mojokerto Mas’ud Yunus mengajak para guru, dosen dan tenaga kependidikan meningkatkan komitmen dan profesionalitas untuk memberikan layanan terbaik kepada peserta didik dan masyarakat.
Permintaan orang nomor wahid di Kota Mojokerto tersebut disampaikan saat memberi sambutan dalam dalam rangka Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT PGRI ke--68 yang bertempat di Gelora A. Yani, Senin (16/12/2013).
“Para guru, dosen dan tenaga kependidikan agar mengamalkan jati diri PGRI. Kepada pemerintah dan masyarakat diminta untuk memberikan kesempatan terbaik kepada para guru untuk melaksanakan tugas profesionalnya,” tandas mantan Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Mojokerto tersebut dihadapan ratusan para guru dan murid serta Sekkota, Budwi Sunu dan Kadinas P dan K Kota Mojokerto, Ali Imron.
Walikota yang membacakan sambutan Ketua Umum PGRI Sulistyo, mengutarakan, dari sisi pandang organisasi profesi, pengurus dan anggota PGRI menyadari bahwa untuk membangun pendidikan yang bermutu, untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, memperjuangkan kepentingan guru, dosen, tenaga kependidikan, diperlukan kekuatan dan kebersamaan.
“PGRI menyadari tidak ada kemenangan tanpa kekuatan, tidak ada kekuatan tanpa persatuan. Tidak ada persatuan tanpa berhimpun dan berserikat secara profeional untuk kepentingan pembangunan pendidikan,” ujarnya.
Sejak 68 tahun lalu, katanya, para guru telah memberikan pesan mendasar, bahwa tidak boleh terpecah belah dan bercerai berai. PGRI yakin bahwa kekuatan, kemajuan, moral karakter dan martabat suatu bangsa merupakan efek kumulatif dari upaya pendidikan dan pengajaran yang baik, guru memegang peran strategis.
Tema peringatan tahun 2013 ini adalah mewujudkan guru yang kreatif dan inspiratif dengan menegakkan kode etik untuk penguatan implementasi kurikulum 2013. Tema ini memuat pesan mendasar bahwa implementasi kurikulum 2013 menuntut guru bekerja makin kreatif dan inspiratif dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Perilaku yang ditampilkan guru sebagai tenaga profesional harus berbasis pada kode etik yang disepakati oleh organisasi profesi guru.
“Kode etik itu merupakan seperangkat nilai dan norma yang harus dijunjung tinggi oleh guru ketika berinteraksi dengan peserta didik, masyarakat, pemerintah, koleg, atasan, organisasi profesi, dan status keprofesian,” kata Mas’ud Yunus. (one)
Social