Mojokerto-(satujurnal.com)
Ratusan warga tiga desa di Kecamatan Trawas terisolir akibat jembatan sungai Gede putus diterjang banjir.
Putusnya jembatan yang menghubungkan Desa Sendang dan Desa Penanggungan, Trawas terjadi Kamis (23/01/2014) sekitar pukul 19.00 WIB saat hujan deras melanda kawasan puncak Penanggungan.
Padahal, jembatan tersebut satu satunya akses jalan ke luar masuk warga tiga desa.
"Akibat jembatan sungai Gede putus, warga dua dukuh tidak dapat ke luar dari dukuhnya," kata Kepala Dusun Desa Penanggungan, Karyadi, Jum'at (24/01/2014).
Menurutnya, putusnya jembatan tak lepas dari tingginya curah hujan selama lima hari terakhir di wilayah gunung Penanggungan. Debet air yang tinggi dan terus menjadi satu di sungai Gede menimbulkan gerusan arus air yang berada bawah jembatan sungai Gede dan gerusan itu mengakibatkan runtuhnya bagunan penyangga jembatan.
“Jembatan sungai Gede merupakan obyek vital bagi lima desa di wilayah sini,” imbuh Karyadi.
Kelima desa yang terdampak putusnya jembatan Gede yakni Desa Penanggungan, Desa Sendang, Desa Sukosari, Desa Sugeng dan Desa Jatijejer.
Mengantisipasi akses bagi warga dan siswa yang bersekolah di SMP dan SMA di wilayah Kecamatan Trawas, warga bergotong royong membuat jembatan alternatif dari bambu.
“Kalau tidak segera dibangun jembatan alternatif, maka warga akan terisolir. Untuk menuju Kecamatan Trawas, harus memutar dari desa penaggungan ke (Desa) Sendang dan empat desa lainnya hingga lima sampai tujuh kilometer,” tukas Karyadi. (wie)
Social