Korban Pesta Cukrik Maut Bertambah - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Korban Pesta Cukrik Maut Bertambah



Mojokerto-(satujurnal.com)
Deretan korban minuman keras cukrik di Mojokerto kian memanjang. Totok Arianto,35, warga Dusun Jeruk Macan, Desa Sawo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto menjadi korban ke-15 akibat menenggak cukrik maut, Minggu (05/01/2014) dini hari, setelah dua hari menjalani rawat inap di RSI Hasanah, Jalan HOS Cokroaminoto, Kota Mojokerto.

Keluarga korban langsung membawa jenazah ke rumah duka tanpa dilakukan otopsi terlebih dahulu. Rencananya, jenazah korban akan dimakamkan di tempat pemakaman umum tempat tinggal korban, Senin (6/1/2014) pagi.

Salah satu kerabat Totok mengatakan, korban menggelar pesta air api di sebuah warung di Desa Japanan, Kecamatan Kemlagi, Mojokerto, Kamis (02/01/2013).

“Totok bilang sesak nafas. Dadanya panas. Bantuan pernafasan dengan oksigen ternyata tak mempan,” ujar kerabat Totok, Senin (06/01/2014) sesaat setelah pengambilan jenazah di RSI Hasanah, seraya mewanti-wanti agar namanya tak dimediakan.

Sebelum dirawat di rumah sakit, tutur dia, Totok mengaku sesak nafas, dadanya panas, mual-mual dan pusing hingga tidak sadarkan diri. Namun Totok hanya mendapatkan perawatan seadanya di rumahnya. “Baru Jum’at (03/01/2014) dibawa ke sini (RSI Hasanah),” ungkapnya.

Ia menyebut, Totok menggelar pesta miras bersama 4 orang temannya, yakni Toro, Yadi, Kasminto dan Sudiro. Saat itu, kelimanya meminum miras oplosan yang terdiri dari campuran cukrik, bir dan Green Sand.

Dari 5 orang yang ikut dalam pesta miras itu, Totok dan Sudiro meregang nyawa. Sudiro, 40,  warga Desa Japanan Kecamatan Kemlagi, Mojokerto tewas terlebih dahulu setelah dirawat di RS dr RA Basuni Gedek, Sabtu (04/01/2014).

Sementara Kasminto ,38 warga Desa Sawo Kecamatan Jetis, Mojokerto masih dirawat di RSI Hasanah. Sedang Yadi dan Toro disebut tak mengalami keluhan apa pun.

Sebelumnya, 14 orang meregang nyawa setelah pesta minuman keras jenis arak jowo (arjo) oplosan atau cukrik. Sementara 10 orang luput dari maut namun kondisinya masih kritis.
Korban meninggal dunia tiga hari setelah menenggak miras oplosan dengan keluhan muntah-muntah, sesak dada, dan pandangan kabur. (wie)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional