Menperin Hidayat : Industri Minuman Harus Berdampak Multiplier Effect - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Menperin Hidayat : Industri Minuman Harus Berdampak Multiplier Effect

Mojokerto-(satujurnal.com)
Tahun 2014 yang acap disebut tahun politik hingga menyebabkan munculnya sentimen negatif dalam kegiatan ekonomi dimata Menteri Perindustrian RI, Muhammad Suleman Hidayat tak separah itu. Justru trend investasi tahun ini kian membaik dibanding tahun sebelumnya. Setidaknya, seperti investasi minuman non-alkohol yang dilakukan PT Multi Bintang Indonesia Tbk  (MLBI)

Menteri Perindustrian MS Hidayat mengutarakan hal itu saat memberi sambutan dalam rangkaian acara peletakan batu pertama pabrik minuman non-alkohol MLBI, di Desa Sampang Agung, Kutorejo, Mojokerto, Jum’at (17/01/2014). 

“Tahun 2014 disebut-sebut sebagai tahun politik karena ada gawe besar Pileg dan Pilpres. Kegiatan ekonomi pun oleh banyak kalangan dinilai melemah. Tapi sebenarnya trend investasi tahun ini kian membaik. Hingga PT Multi Bintang Indonesia yang selama ini konsen menggarap produk minuman beralkohol melaju melebarkan usaha memproduksi minuman non-alkohol dengan total investasi sekitar Rp 210 miliar,” ujar MS Hidayat. 

Menurut alumnus Universitas Pajajaran Bandung tersebut, industri minuman menjadi satu dari empat industri, industri besi baja, makanan dan minuman, petrokimia, dan elektronik yang menjadi andalan Indonesia untuk menjaga pertumbuhan ekonomi minimal 6 persen. 

“Pertumbuhan ekonomi yang harus dijaga ini perlu dilakukan agar ekonomi Indonesia di Asia bisa tetap menempati peringkat kedua di bawah Cina dan India,” kata pria asal Jombang tersebut. 

Perluasan pabrik ketiga bagi PT MLBI ini, yang efektif berproduksi mulai bulan Mei 2014 menjadi salah satu wujud nyata implementasi masterpland Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang terletak di koridor ekonomi (KE) Jawa. 

 “Langkah diversifikasi usaha PT Multi Bintang Indonesia Tbk dengan membangun industri minuman non-alkohol tidak saja menyokong agar pertumbuhan ekonomi terjaga, namun yang lebih penting, industri ini harus bisa menumbuhkan tenaga kerja dan menyebabkan multiplier effect,” tutur mantan ketua KADIN tersebut. 

Menurutnya, tahun 2013, pertumbuhan industri minuman ringan sebesar 11 persen, naik dibanding 2012 yang hanya mencapai 8 persen, khusus industri minuman ringan berkarbonasi pertumbuhannya rata-rata mencapai 2,6 persen.

Sementara itu, Komisaris MLBI, Cosmas Batubara menyebut, MLBI memutuskan untuk memindahkan seluruh produksi minuman ringan non alkohol dari pabrik di Tangerang ke Mojokerto Jawa Timur untuk menghindari protes warga.

Untuk tahap awal, Multi Bintang menginvestasikan Rp210 miliar untuk pembangunan pabrik minuman non alkohol di Sampang Agung Mojokerto dengan kapasitas produksi sebanyak 500 ribu hektoliter.

“Pabrik dengan sistem operasi manufaktur berstandar internasional tersebut akan menjadi fasilitas produksi ke tiga milik PT MLBI,” ujar Cosmas saat memberi sambutan dalam acara yang juga dihadiri Kepala Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, Mahendra Siregar, Komisaris PT Multi Bintang Indonesia Tbk, serta Bupati Mojokerto Mustofa Kemal Pasha.

Saat ini, lanjut menteri di era orde baru tersebut, permintaan berbagai jenis produk Multi Bintang terus bertambah, baik di pasar domestik maupun pasar ekspor. Peningkatan terbesar terjadi di daerah wisata. Hal ini mendorong MLBI untuk terus meningkatkan produksinya. Saat ini, investasi MBI untuk jenis minuman beralkohol di Mojokerto mencapai Rp837,06 miliar. 

“Dengan pembangunan pabrik minuman ringan berkarbonasi ini, maka MLBI akan menambah investasinya dilokasi yang sama sebesar Rp210,72 miliar,” tukas Cosmas. (one)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional