Mojokerto-(satujurnal.com)
Empat belas orang meregang nyawa setelah pesta minuman keras jenis arak jowo (arjo) oplosan atau cukrik. Sementara 10 orang luput dari maut namun kondisinya masih kritis.
Korban meninggal dunia tiga hari setelah menenggak miras oplosan dengan keluhan muntah-muntah, sesak dada, dan pandangan kabur.
Informasi yang dihimpun, pesta miras berujung maut itu digelar Rabu (01/01/2014) di 5 lokasi yang berbeda di wilayah kota dan kabupaten Mojokerto.
Namun disinyalir mereka mendapatkan miras cukrik dari penjual yang sama.
"Usai minum, kepala pening, dada saya terasa sesak. Tangan saya kesemutan," tutur Ali Imran, warga Kelurahan Mentikan, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto usai menjalani perawatan medis di IGD RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo, Surodinawan, Kota Mojokerto, Minggu (05/01/2014).
Ia mengaku saat minum cukrik hanya bertiga dengan temannya. Namun ia tidak tahu persis jenis ninuman dan penjualnya. ""Yang saya tahu ya arak, soal campurannya apa saya tidak tahu, yang beli teman saya," elak dia.
Salah satu petugas IGD RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo menuturkan, beberapa korban mulai masuk IGD pada Sabtu (04/01/2014) dini hari sekitar pukul 01:30 WIB. "Rata-rata kondisi pasien kritis dan tidak sadar,," ujar petugas yang wanti-wanti namanya tidak dimediakan.
Hingga Minggu (04/01/2014) siang, ujarnya, korban cukrik yang meninggal di RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo, sebanyak 11 orang.
Saat ini 2 orang korban miras cukrik tengah menjalani rawat inap di ruang Jayanegara rumah sakit plat merah tersebut.
Sementara itu, aparat kepolisian Polres Mojokerto Kota langsung melakukan penggerebekan di sejumlah warung yang disinyalir pemasok miras cukrik. (wie)
Empat belas orang meregang nyawa setelah pesta minuman keras jenis arak jowo (arjo) oplosan atau cukrik. Sementara 10 orang luput dari maut namun kondisinya masih kritis.
Korban meninggal dunia tiga hari setelah menenggak miras oplosan dengan keluhan muntah-muntah, sesak dada, dan pandangan kabur.
Informasi yang dihimpun, pesta miras berujung maut itu digelar Rabu (01/01/2014) di 5 lokasi yang berbeda di wilayah kota dan kabupaten Mojokerto.
Namun disinyalir mereka mendapatkan miras cukrik dari penjual yang sama.
"Usai minum, kepala pening, dada saya terasa sesak. Tangan saya kesemutan," tutur Ali Imran, warga Kelurahan Mentikan, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto usai menjalani perawatan medis di IGD RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo, Surodinawan, Kota Mojokerto, Minggu (05/01/2014).
Ia mengaku saat minum cukrik hanya bertiga dengan temannya. Namun ia tidak tahu persis jenis ninuman dan penjualnya. ""Yang saya tahu ya arak, soal campurannya apa saya tidak tahu, yang beli teman saya," elak dia.
Salah satu petugas IGD RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo menuturkan, beberapa korban mulai masuk IGD pada Sabtu (04/01/2014) dini hari sekitar pukul 01:30 WIB. "Rata-rata kondisi pasien kritis dan tidak sadar,," ujar petugas yang wanti-wanti namanya tidak dimediakan.
Hingga Minggu (04/01/2014) siang, ujarnya, korban cukrik yang meninggal di RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo, sebanyak 11 orang.
Saat ini 2 orang korban miras cukrik tengah menjalani rawat inap di ruang Jayanegara rumah sakit plat merah tersebut.
Sementara itu, aparat kepolisian Polres Mojokerto Kota langsung melakukan penggerebekan di sejumlah warung yang disinyalir pemasok miras cukrik. (wie)
Social