Satu Korban Cukrik Maut Buta Permanen - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Satu Korban Cukrik Maut Buta Permanen



Mojokerto-(satujurnal.com)
Muhammad Arif,16, salah satu korban minuman keras (miras) oplosan atau cukrik yang dirawat di RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo, Surodinawan, Kota Mojokerto dinyatakan buta permanen. Pelajar salah satu SMK di Kota Mojokerto yang berdomisili di Lingkungan Balongrawe, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto yang tengah menjalani rawat inap di ruang Kencono Wungu ini dinyatakan sehat seperti semula, namun indera penglihatan Arif tak lagi tertolong lantaran dampak methanol yang berlebihan.

’Kondisi kesehatan terus membaik. Namun matanya buta permanen. Zat kimia methanol menyerang organ tubuh dan merusak retina mata pasien (Arif),’’ papar salah satu tim medis rumah sakit, Dr. Sahid Suparasa, Sp.PD, Rabu (08/01/2014).

Meski disebut kondisinya terus membaik, namun dokter masih belum mengijinkan Arif pulang lantaran masih harus menjalani perawatan ekstra dan pantauan intensif.  

Sementara itu, korban miras oplosan yang lain akhirnya diperbolehkan pulang. Mereka adalah Asidiki, 24 asal Suromurukan Kecamatan Prajurit Kulon dan Farisal, 22 asal Kranggan Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto. Keduanya diperbolehkan pulang karena kondisi kesehatannya sudah tak mengkhawatirkan.

Di rumah sakit pelat merah ini, jumlah korban miras oplosan yang dirawat mencapai 17 orang. Dari jumlah itu, 12 orang meninggal dunia. Sementara satu diantaranya pulang paksa karena permintaan kerabatnya. Dia adalah Wuri Larasati, 17 asal Malang. Korban yang masuk ke rumah sakit pada 3 Januari pukul 20.30 WIB tersebut dipindah keluarganya ke RSU Saiful Anwar Malang. Sementara, empat yang lain masih mendapat perawatan tim medis RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo.

Korban miras oplosan juga dirawat di sejumlah rumah sakit di Mojokerto. Diantara di RSI Hasanah. Mereka yang dirawat di RS ini adalah Kasminto, 38 asal Sawo, Jetis, Ahmad Basuki, 33 warga Mentikan, Prajurit Kulon dan Imam Rofiul, 22 asal Desa Mojokumpul, Kecamatan Kemlagi.

Di RSI Hasanah juga merawat pasien korban oplosan. Mereka adalah M. Ridwan, 25 asal Banjaragung, Puri dan Bayu Topan, 30 asal Sinoman Kecamatan Prajurit Kulon Kota Mojokerto.

Terbaru, di RS Gatoel Kota Mojokerto. Sedikitnya tiga pasien dirawat intensif di rumah sakit ini. Mereka adalah Andik Muhammad Subakir, 37 asal Mentikan, Imron Fatoni, 35 asal Suratan dan Sumartono, 47 warga Desa Mlirip, Jetis.

Perlu diketahui, pesta miras oplosan saat perayaan malam pergantian tahun menelan korban. 17 orang meregang nyawa. Sedang 12 orang lainnya luput dari maut namun dalam kondisi kritis. (wie)





Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional