Mojokerto-(satujurnal.com)
Puluhan
aktifis lingkungan dari Jaringan Telapak dan Lembaga Kajian Ekologi Konservasi
Lahan Basah (Ecoton), menggelar aksi unjuk rasa di tepi saluran pintu keluar
limbah PT Tjiwi Kimia, di aliran sungai. Desa Mlirip Rowo, Kecamatan Tarik,
Sidoarjo, Senin (24/02/2014) sore.
Aksi digelar lantaran mereka menilai, PT Tjiwi Kimia sudah mencemari Kali Brantas, dengan melanggar baku mutu pembuangan limbah.
Prigi
Arisandi, Koordinator Lapangan Aksi Sikat Brantas 2014 mengatakan, dalam
pantauan dan penelitian yang sudah dilakukan Telapak dan Ecoton, PT Tjiwi Kimia
dinilai sudah membuang limbah cair yang menimbulkan bau minyak tanah yang
mengancam ekosistem di Kali Brantas, khususnya di sekitar Kanal Mangetam.
"Kalau limbah cair itu tetap dibuang dan mengandung minyak tanah, maka ikan akan bau dan rasa ikan juga akan berubah. Selain itu, limbah yang sudah dibuang PT Tjiwi Kimia akan mengakibatkan kanker dan perubahan jenis kelamin ikan," ujar Prigi, diloksi aksi.
Prigi
menambahkan, upaya yang dilakukan para aktifis lingkungan itu harus disikapi
serius semua pihak termasuk pemerintah. "Kalau ini tidak segera disikapi
sekarang, maka yang akan terdampak generasi mendatang, bukan yang sekarang
saja," imbuh Prigi.
Menurutnya,
air Kali Brantas merupakan sumber air baku PDAM di beberapa Kabupaten-Kota di
Jawa Timur, kalau air bakunya sudah tercemar, maka sudah bisa dipastikan produk
yang dihasilkan juga akan tercemar.
Sementara
itu, dikonfirmasi terkait aksi para aktifis ini, Humas PT Tjiwi Kimia, Sugianto menganggap aksi tersebut merupakan
bagian dari kontrol publik. Selama ini secara rutin BLH Jatim melakukan uji
baku mutu Limbah Tjiwi kimia.
"Mekanisme uji baku mutu rutin kita lakukan. Dan itu sudah sesuai dengan peraturan gubernur Jatim No 72/2013,". tegasnya sambil menunjukkan hasil uji baku mutu limbah yang dikeluarkan BLH Jatim. (one)
Social