Empati Para Penyandang Tuna Daksa ; Bermotor Roda Tiga, Salurkan Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Kelud - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Empati Para Penyandang Tuna Daksa ; Bermotor Roda Tiga, Salurkan Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Kelud

Jombang-(satujurnal.com) 
Memiliki keterbatasan fisik tidak berarti melemahkan solidaritas kemanusiaan.  Justru sebaliknya, rasa kemanusiaan kian kuat. Tatkala melihat penderitaan orang lain yang terkena musibah, rasa senasib begitu mendalam. 

Empati itulah yang ditunjukkan 13 orang para penyandang tuna daksa (cacat anggota tubuh) yang tergabung dalam DMI (Disable Motorcycle Indonesia) Jombang terhadap korban erupsi Gunung Kelud.

Dengan mengendarai motor khusus yang dimodikasi menjadi beroda tiga, belasan  tuna daksa ini menyusuri jalanan berselimut pasir di sepanjang lereng Gunung Kelud untuk mengirimkan bantuan losgistik kepada korban erupsi Gunung Kelud di Dusun Krajan, Desa Besowo, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri. Sebuah desa yang hanya berjarak sekitar 8 kilometer dari puncak Kelud.

Sejak berangkat dari Jombang, mereka sudah kesulitan mengangkut logistik tersebut. Belasan kardus itu mereka letakkan di atas motor roda tiga, tepatnya bagian belakang. "Kita membawa logistik seperti mie instan dan kebutuhan lainnya," kata Sugeng (49), Ketua DMI Jombang yang memimpin rombongan, Minggu (02/03/2014).

Belasan tuna daksa ini sebenarnya juga hendak membawa beberapa kardus air mineral. Hanya saja, karena kondisi fisik, mereka mengurungkan niat. "Kalau air mineral terlalu berat. Jadi tidak kita bawa. Kami tidak kuat," kata pria yang tinggal di Belakang Balai Desa Mojoangapit, Jombang Kota ini.

Ketika memasuki kawasan Kecamatan Kepung, para tuna daksa ini harus memutar otak. Selain belum tahu titik lokasi bencana, mereka juga dihadang medan yang cukup berat. Akhirnya, oleh seorang anggota TNI mereka diarahkan ke Dusun Krajan yang notabene masih membutuhkan uluran tangan.

Bagi orang normal, menyusuri lereng Kelud menuju Dusun Krajan harus mengeluarkan keringat lebih. Apalagi bagi para tuna daksa ini. Pasalnya, selain jalanan berkelok dan menanjak, material vulkanik juga masih menghiasi jalanan tersebut. Maka tidak heran, motor roda tiga milik para tuna daksa ini berkali-kali harus mendapat pertolongan petugas. "Motor kami sempat didorong oleh anggota TNI karena tidak kuat menanjak," ungkap Sugeng.

Meski harus menghadapi bermacam aral, DMI Jombang akhirnya sampai di posko bencana Dusun Krajan, Desa Besowo. Di posko tersebut mereka kemudian menyerahkan bantuan. "Semoga sedikit yang kami berikan ini bisa meringankan beban saudara kita yang ditimpa bencana," ujar mantan Ketua IPC (Ikatan Penyandang Cacat) Jombang ini.

Menurut Sugeng,  bantuan yang ia kirimkan itu berasal dari donatur luar kota untuk kegiatan DMI. Namun para penyandang tuna daksa menyadari, ada yang lebih membutuhkan bantuan tersebut, yakni puluhan ribu orang yang terdampak erupsi Gunung Kelud.

"Akhirnya bantuan itu kita belikan logistik untuk korban Kelud. Karena kami yakin mereka lebih membutuhkan," kata bapak dua anak ini.

Lebih jauh Sugeng menjelaskan, upaya mengirimkan bantuan tersebut sekaligus untuk menepis opini miring terhadap kelompok difable. Selama ini, lanjutnya, kelompok penyandang cacat selalu dianggap komunitas yang lemah.

"Ini sekaligus sebagai bukti bahwa kami mampu. Kaum difable tidak selalu menerima uluran tangan, tapi kami juga bisa mengulurkan tangan," pungkasnya.

Seperti diberitakan, Gunung Kelud yang berdiri di Kabupaten Kediri, Blitar, dan Malang meletus pada Kamis (13/2/2014) malam.

Gunung yang kental dengan legenda kisah cinta Lembu Suro dan Dewi Kilisuci tersebut  memuntahkan sekitar 105 juta meter kubik material vulkanik. Puluhan ribu orang mengungsi akibat letusan dahsyat itu. (rg)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional