Mojokerto-(satujurnal.com)
Sejumlah sarana dan prasarana (sarpras)
yang dimiliki Madarasah Aliyah Negeri (MAN) Sooko , Kabupaten Mojokerto berusia
relatif tua. Bahkan, sebagian bangunan yang menjadi pendukung proses belajar
mengajar di sekolah berbasis agama Islam ini mulai lapuk termakan usia,
diantaranya bangunan untuk asrama putri, perpustakaan dan lapangan olah raga.
Sayangnya, sejauh ini sentuhan yang dilakukan komite sekolah masih jauh
maksimal. Pendanaan menjadi kendala utama bagi sekolah yang belum lama
melakukan eksebisi pendidikan ke negeri jiran, Malaysia ini.
"Upaya peningkatan pelayanan
pendidikan bagi peserta didik terus kita lakukan seoptimal mungkin. Meski
ada sarpras yang kurang layak," ujar Bagus Setiadji, Kepala MAN Sooko,
Selasa (29/04/2014).
Fasilitas yang dimiliki sekolah
yang berdiri tahun 1970 ini, diantaranya gedung pusat sumber belajar, kelas
unggulan, laboratorium-laboratorium, lapangan olah raga, perpustakaan , serta
asrama putri.
"Namun sebagian bangunan
gedung kondisinya kurang layak. Beberapa bangunan yang perlu
dipertimbangakan kelayakannya yakni asrama putri, perpustakaan, dan
lapangan olah raga. Setiap kali turun hujan, bangunan-bangunan itu tergenang
air," terang Bagus.
Selain becek, dinding yang lembab
serta ventilasi udara yang kurang cukup serta kayu kusen lapuk, atap bocor
akhirnya menjadi masalah klasik yang dihadapan sekolah di jalan RA Basuni,
Sooko, Kabupaten Mojokerto ini selama bertahun-tahun.
Melihat kondisi tersebut,
pihak Komite MAN Sooko Mojokerto memberikan perhatian dengan memberikan
dana bantuan . Namun, mengingat banyaknya hal yang perlu diperbaiki, campur
tangan dari komite saja sangat kurang.
"Kalau kondisi ini terus
diabaikan, dikhawatirkan mengurangi pelayanan pendidikan untuk siswa.
Padahal, dari segi mutu pendidikan, madrasah ini sudah mengantongi banyak
prestasi di berbagai kejuaraan," imbuh Bagus lagi.
Bahkan untuk meningkatkan sains
dan teknologi, MAN Sooko sudah menggandeng Sains School Batu Pahat
Malaysia, Sekolah Menengah Paris Petra Malaysia juga Islamic Collage of
Thailand ( ICT).
Pengelola asrama putri MAN Sooko,
Misbach mengatakan, kondisi gedung asrama yang sudah ada seiring berdirinya
madrasah ini, sekitar tahun 1970 itu sangat memprihatinkan. “Sejak mulai
berdiri tahun 70-an, belum pernah ada bantuan dari pemerintah untuk asrama
putri. Dan itu terbukti dari awal hingga saat ini, bangunannya sama. Malah
banyak yang telah rusak ,” terangnya. (one)
Social