- Bupati MKP Tak Hadir, Dialog UMSK Buntu
Mojokerto-(satujurnal.com)
Ribuan Buruh Kabupaten Mojokerto yang tergabung dalam Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPMI) Mojokerto mengancam bakal mengajak ribuan buruh metal tiga daerah menduduki perkantoran Bupati Mojokerto, jika sampai hari Jum’at (02/05/2014) besok tak meneken usulan revisi upah minimum sektoral kabupaten (UMSK).
Ancaman dilontarkan koordinator aksi SPMI Kabupaten Mojokerto, Eka Hernawati setelah Wakil Bupati Choirun Nisa memastikan jika Bupati Mustofa Kamal Pasha (MKP) akan memberi jawaban soal revisi usulan UMSK ke Gubernur Jawa Timur, Jum’at besok atau selambatnya Senin pekan depan.
“Kalau sampai besok Bupati tidak meneken UMSK sesuai janji Wakil Bupati Choirun Nisa, maka tidak saja ribuan buruh Mojokerto, namun kami pastikan ribuan buruh tiga daerah, Surabaya, Sidoarjo dan Pasuruan yang tergabung dalam FSPMI juga akan menduduki Kantor Bupati Mojokerto,” cetus Eka Hernawati.
Ancaman mendatangkan ribuan buruh dari tiga daerah itu dicetuskan, lantaran upaya FSPMI Jatim mengegolkan UMSK empat daerah di Jawa Timur terganjal sikap Bupati MKP yang tak kunjung meneken usulan UMSK. Sementara UMSK di tiga daerah, Surabaya, Sidoarjo dan Pasuruan sudah mulus dan diusung ke Gubernur Jawa Timur.
“Gubernur Jawa Timur baru meneken usulan UMSK jika Kabupaten Mojokerto mengembalikan kembali revisi usulan UMSK. Artinya, ganjalan UMSK ada di Kabupaten Mojokerto. Tentunya, tiga daerah lain akan bereaksi jika Bupati MKP memperlambat atau mengolor waktu pengusulan,” papar Eka Hernawati.
Menurut Eka Hernawati, dalam dialog yang berlangsung hampir satu jam antara empat perwakilan buruh dengan Wakil Bupati Mojokerto Choirun Nisa, Kepala Disnakertrans Kabupaten Mojokerto, Agus M Anas, Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Wiji Suwartini, Kapolres Mojokerto, AKBP Muji Edyanto, Dandim 0815 Letkol Inf Gatot, Kamis (01/05/2014) tidak membuahkan hasil apa pun. “Ya terbangun komunikasi dan beberapa kesepahaman saja. Tapi tidak mengerucut pada persetujuan UMSK, karena di forum ini Bupati tidak hadir. Tapi yang pasti, ada janji Wakil Bupati bahwa Bupati akan akan memberi jawaban soal UMSK,” ungkapnya.
Lontaran Eka Hernawati, Ketua DPC SPMI Kabupaten Mojokerto di depan kantor Bupati Mojokerto, Kamis (01/05/2014) sekitar pukul 20.30 WIB itu merupakan ujung dari rangkaian aksi yang dilakukan para buruh memperingati Hari Buruh 1 Mei.
Satu jam sebelumnya, atau sekitar pukul 19.30 WIB, ratusan buruh Mojokerto yang tergabung dalam SPMI Mojokerto ngluruk Kantor Bupati Mojokerto mendesak Bupati Mojokerto MKP meneken revisi usulan UMSK.
Para buruh dari berbagai perusahan di Kabupaten Mojokerto dibawah komando Federasi Serikat Pekerja Metal indonesia (FSPMI) Jawa Timur ini menuju kantor Bupati usai melakukan aksi unjuk rasa di Gedung Negara Grahadi Surabaya.
"Tiga kepala daerah, Surabaya, Sidoarjo dan Pasuruan sudah meneken UMSK. Dan Gubernur Jawa Timur baru bersedia menandatangi UMSK 2014 jika Bupati Mojokerto meneken UMSK yang pernah diusulkan Depeko. Makanya, saat ini kami melakukan negosiasi dengan Bupati agar menyetujui dan meneken UMSK. Jika tidak, maka UMSK 2014 Jatim tidak akan mengendapn" cetus Pujianto, Divisi Hukum FSPM Jawa Timur sesaat sebelum menuju Pringgitan.
Namun janji Bupati menemui perwakilan buruh metal hanya pepesan kosong. Yang menemui hanya wakil bupati didampingi unsur forum pimpinan daerah (forpimda).
Selama perwakilan buruh melangsungkan negosiasi, ratusan buruh dari berbagai perusahaan tak melakukan aksi apa pun. Mereka hanya bergelombol di sejumlah titik sepanjang jalan A Yani, depan perkantoran Pemkab Mojokerto. Rona kelelahan tampak dari wajah ratusan buruh, karena sejak pagi mereka sudah bergerak ke Surabaya bergabung dengan ribuan buruh dari berbagai daerah melakukan aksi memperingati May Day. (one)
Social