Mojokerto-(satujurnal.com)
Mendekati lebaran, Polres Mojokerto Kota kian inten melakukan operasi penyakit masyarakat (pekat). Sejumlah tempat kafe remang-remang yang menyediakan minuman keras (miras) plus perempuan penghibur jadi bidikan utama. Seperti tindakan terhadap salah satu kafe remang-remang di Desa Kemantren, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto. Selain menyita beberapa krat miras, 16 orang perempuan pendamping karaoke (purel) serta pemilik kafe diamankan dalam operasi yang digelar Selasa (23/07/2014) malam.
Saat merazia di kafe " Wito ", petugas menemukan sejumlah pria dan perempuan yang asyik berkaraoke sambil menikmati minuman keras. Kontan saja kedatangan petugas membuat mereka panik. Pengunjung kafe hanya diberi pengarahan, sementaran belasan purel dan pemilik kafe diamankan di Mapolresta.
“Sebenarnya kami sudah menghimbau agar selama bulan ramadhan pemilik kafe dan tempat hiburan malam tutup selama bulan ramadhan. Ini sesuai instruksi kepala daerah juga. Tapi rupanya pemilik kafe ini bandel, bahkan terkesan mengabaikan,” ujar Kapolresta Mojokerto, AKBP Wiji Suwartini.
Menurut Wiji Suwartini, pemilik kafe sempat mangkir saat dimintai keterangan dalam kasus yang sama. “Sebelum ramadhan yang bersangkutan kami mintai keterangan, tapi mangkir. Sekarang malah diulang lagi,” ungkapnya.
Terhadap 16 purel, polisi masih sebatas melakukan pemeriksaan dan pendataan. Diketahui, hanya 10 orang perempuan yang mengantongi kartu identitas. Mereka dipulangkan setelah menandatangani pernyataan tidak mengulangi perbuatan yang sama. “Untuk para perempuan pendamping, kami berikan pengarahan sekaligus meminta mereka membuat pernyataan tidak mengulangi. Tapi untuk pemilik kafe kami lakukan pemeriksaan lebih lanjut,” kata Wiji Suwartini. (wie)
Social