Jombang-(satujurnal.com)
Stok darah Palang Merah Indonesia (PMI) Jombang terus menipis. Grafik persediaan darah yang biasanya berada pada posisi 1.500 kantong per hari, saat ini posisi stok darah tak lebih dari 500 kantong. Ketersediaan yang hanya sepertiga dari hari-hari biasa ini terjadi sejak pertengahan bulan ramadhan hingga H+4 lebaran, Kamis (31/07/2014) hari ini.
Kondisi ini menyebabkan petugas unit donor darah (UDD) PMI Jombang mengambil langkah pengetatan dengan menyetop permintaan darah dari luar kota Jombang. Selain itu, bagi keluarga pasien yang membutuhkan darah, diharapkan mampu mendonorkan darah bagi pasien yang bersangkutan.
“Persediaan stok darah terus menipis, jauh dari kondisi normal. Sejak pertengahan bulan ramadhan sampai sekarang, stok darah sekitar 5.000 kantong saja,” kata Anam, Kepala Administrasi PMI Cabang Jombang, Kamis (31/07/2014).
Menurutnya, tipisnya stok darah akibat sepinya pendonor darah. Kondisi ini tergolong lumrah terjadi selama ramadan di mana kegiatan donor darah turun. Stok darah yang keluar, dikatakannya tak sebanding dengan darah yang masuk.
“Semua jenis golongan darah, A, B juga pada posisi menipis. Karena posisi stok darah tidak dalam level aman inilah untuk sementara permintaan stok darah dari luar kota kami stop hingga posisi normal kembali,” tukasnya.
Penghentian sementara permintaan darah dari luar kota, ujarnya, terutama untuk mencukupi kebutuhan dalam kota dan mengantisipasi kondisi darurat karena permintaan mendadak.
Selain stok darah, stok trombosit untuk demam berdarah saat ini hanya tersedia dua kantong. “Biasanya stok trombosit rata-rata sepuluh kantong, tapi sekarang hanya tersedia dua kantong saja,” katanya.
Agar ketersediaan darah kembali normal dan mampu menjamin kebutuhan darah, pihaknya berharap makin banyak warga yang bersedia mendonorkan darahnya atau jadi donor sukarelawan. "Terutama keluarga pasien agar bisa mendonorkan darahnya untuk pasien yang bersangkutan,” katanya. (rg)
Social