Kambing gembrong, kambing yang memiliki bulu yang panjang di semua bagian tubuhnya terancam punah. Di seluruh dunia, kambing yang
dalam bahasa Bali berarti gondrong itu populasinya tinggal puluhan ekor.
Peternakan Nusantara yang berada di kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, yang menjadi salah satu lokasi konservasi penyelamatan kambing gembrong terus berupaya keras agar kambing yang berkelakuan manja ini terhindar dari kepunahan.
"Populasi kambing ini (kambing gembong) kian hari kian menyusut. Di seluruh dunia tinggal 86 ekor. Agar tidak sampai punah, perlu dikonservasi, kata dokter hewan Laksana Heri di peternakan Nusantara, Senin (18/08/2014).
Di peternakan Nusantara, ujarnya, perlakuan kambing gembrong ini berbeda dengan kambing pada umumnya. "Untuk perawatannya memang harus diperlakukan secara khusus, mulai dari pemberian minuman bervitamin hingga makanan konsentrat," imbuh Laksana Heri.
Sejauh ini belum didapat kepastian asal usul kambing gembong. "Dinamakan kambing gembrong karena dalam bahasa bnali berarti gondrong seluruh tubuhnya dipenuhi bulu lebat yang panjang," katanya.
Konon, kambing gembrong yang manja ini dibawa oleh seorang saudagar dari luar negeri sebagai hadiah untuk raja Karangasem Bali.
Manfaat yang bisa diperoleh dari kambing gembrong adalah bulunya bisa dijadikan umpan pancing di laut dan untuk kesenian Barong di Bali,
Bulu kambing gembrong ini dicukur setahun sekali dan akan tumbuh panjang lagi dengan membutuhkan waktu lebih dari setahun.
Pihak peternakan masih terus mencari referensi asal usul kambing gembrong tersebut,
Sementara itu Heru Prasanta Wijaya pemilik peternakan Nusantara mengatakan awalnya merasa prihatin dengan kondisi populasi kambing gembrong yang nyaris punah tersebut,
"Kita harapkan peran serta pemerintah guna menyelamatkan populasi kambing gembrong yang terancam punah," ujar Heru.
Peternakan Nusantara ini, terang Heru, merupakan salah satu tempat konservasi selain di Bali untuk menyelamatkan kambing gembrong dari kepunahan. (rg)
Social