Dalam waktu tak lama lagi, masyarakat akan bisa menikmati naik angkot tanpa bayar ongkos. Ini setelah Pemkot
Mojokerto memutuskan menggandeng awak angkutan massal berkapasitas sangat
terbatas tersebut untuk melayani publik secara gratis di kota beradius enambelas
kilo meter persegi ini. Hanya saja, untuk awal, layanan gratis angkot
diberlakukan mulai pukul 18:00 WIB sampai pukul 20:00 WIB. Itu pun untuk trayek khusus.
Anggaran untuk menyehatkan moda
transportasi umum itu sudah dipasang di P-APBD 2014. “Sudah dialokasikan dalam
P-APBD,” terang Kepala Dinas
Perhubungan dan Komunikasi Informasi (Dishub Kominfo) Rubi Hartoyo melalui
Kasubag Humas Heryana Dodik Murtono, Minggu (31/08/2014).
Diperkirakan, dalam bulan September
angkot gratis itu sudah bisa dinikmati publik. “Ada jalur dan rambu-rambu
khusus yang sudah disiapkan untuk angkot gratis ini,” imbuh Dodik.
Disebut Dodik, trayek khusus dengan rute Terminal Kertajaya - Benteng Pancasila – alun-alun –
dan berakhir di depan RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo, Surodinawan. ’’Dioperasikan
saat jam ramai saja. Itu pun sekitar jam 6 sampai jam 8 malam,’’ tutur Dodik.
Masyarakat yang
membutuhkan angkot ini, dikatakan mantan Sekcam Magersari ini, juga tak akan
menunggu lama. Pasalnya, setiap
15 menit sekali, angkot dengan trayek khusus itu akan melintas. ’’Kalau dalam
waktu normal harus menunggu lama, angkot gratis ini cukup 15 menit saja,’’
tegasnya.
Dengan rentang
waktu yang cukup pendek, dia memprediksi program ini bakal mendapat apreasiasi
positif dari masyarakat. ’’Bisa menjadi favorit
nanti,’’ harap dia.
Langkah Pemkot ini sejatinya sudah lama
diwacanakan. Namun, sepinya peminat kendaraan yang buatan Jepang yang berjaya era 90-an ini
menjadikan langkah Pemkot Mojokerto menyuntik beragam terobosan kandas
di tengah jalan.
Saat ini, kondisi angkot di Terminal Kertajaya memang kian
terpuruk. Dari tujuh jurusan angkot, hanya dua jurusan yang masih beroperasi.
Itu pun dengan jumlah armada yang terus menyusut. Dari lyn A sampai G, saat ini
hanya lyn A dan B saja yang beroperasi.
Punahnya trayek
angkot, sudah terjadi setahun lalu. Mulai lyn E, F, dan G. Saat ini kondisi
yang sama juga dialami lyn C dan D, yang sudah jarang menapaki trayeknya.
Para sopir angkot kian tak
berdaya untuk mendulang rupiah di jalan raya. Sebagian mereka mulai
pasrah, sebagian lagi mulai ‘migrasi’ ke pekerjaan lain.
Genre angkutan masal keluaran sepuluh tahun silam itu kini bak pelengkap penderita di tengah
ramainya lalu lintas kota. Melenggang menyusuri rute dengan satu dua penumpang
jadi pemandangan sehari-hari armada berwarna kuning tua itu.
Lima tahun lalu, Pemkot sempat
mengguyur subsidi BBM. Subsidi itu untuk angkot yang mau beroperasi
malam hari. Semangatnya, agar penghasilan awak angkot menanjak
dan denyut kota Mojokerto kian hidup. Uji coba berjalan. Tapi dalam hitungan
hari para awak angkot pilih angkat bendera putih. Menyerah.
“Langkah Pemkot mengusung angkot
gratis diharapkan akan menambah stamina angkot,” ujar Dodik. (one)
Social