Jombang-(satujurnal.com)
Tiga anak warga Saudi Arabia menjalani terapi di kediaman Masudin,terapis tunarungu asal Dusun Ketanen Desa Banyuarang Kecamatan Ngoro Jombang, (13/08/2014).
Tiga pasien asal Timur Tengah itu Abdullah ibrahim (15), yazid ibrahim (13), dan muhammad ibrahim (5) menjalani terapi karena sejak lahir mengalami gangguan pendengaran.
Tiga bocah yang masih bersaudara itu diantar kedua orang tuanya, yakni Ibrahim Abdullah (52) dan Munirah (48), diterapi totok oleh Masudin dengan memijit bagian kepala dekat telinga secara bergiliran.
Tidak kurang dari lima menit ketiga bocah dites dengan cara dipanggil dari jarak tertentu.
Begitu dipanggil namanya, mereka spontan mengacungkan tangan tanda mampu mendengar. Orang tua mereka pun menunjukkan rona kebahagiaan.
Masudin menjelaskan, untuk memulihkan kondisi pendengaran tiga bocah warga Sauid Arabia tersebut, diperlukan tiga hingga delapan kali terapi. Selain itu juga dilatih secara terus menerus terapi wicara," Kalau itu dilakukan secara rutin maka dalam jangka dua tahun, pendengar tiga bocah itu bisa normal kembali," katanya.
Sementara Ibrahim mengungkap, sebelum menemukan terapis Masudin, ia sudah berikhtiar ke sejumlah ahli pengobatan telinga. Tatkala Samti, pembantunya browsing, didapati nama Masudin, terapis telinga yang mendapat penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI). Tanpa menunggu waktu lama, ia dan ketiga anaknya terbang ke Indonesia untuk menemui Masudin. (rg).
Tiga anak warga Saudi Arabia menjalani terapi di kediaman Masudin,terapis tunarungu asal Dusun Ketanen Desa Banyuarang Kecamatan Ngoro Jombang, (13/08/2014).
Tiga pasien asal Timur Tengah itu Abdullah ibrahim (15), yazid ibrahim (13), dan muhammad ibrahim (5) menjalani terapi karena sejak lahir mengalami gangguan pendengaran.
Tiga bocah yang masih bersaudara itu diantar kedua orang tuanya, yakni Ibrahim Abdullah (52) dan Munirah (48), diterapi totok oleh Masudin dengan memijit bagian kepala dekat telinga secara bergiliran.
Tidak kurang dari lima menit ketiga bocah dites dengan cara dipanggil dari jarak tertentu.
Begitu dipanggil namanya, mereka spontan mengacungkan tangan tanda mampu mendengar. Orang tua mereka pun menunjukkan rona kebahagiaan.
Masudin menjelaskan, untuk memulihkan kondisi pendengaran tiga bocah warga Sauid Arabia tersebut, diperlukan tiga hingga delapan kali terapi. Selain itu juga dilatih secara terus menerus terapi wicara," Kalau itu dilakukan secara rutin maka dalam jangka dua tahun, pendengar tiga bocah itu bisa normal kembali," katanya.
Sementara Ibrahim mengungkap, sebelum menemukan terapis Masudin, ia sudah berikhtiar ke sejumlah ahli pengobatan telinga. Tatkala Samti, pembantunya browsing, didapati nama Masudin, terapis telinga yang mendapat penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI). Tanpa menunggu waktu lama, ia dan ketiga anaknya terbang ke Indonesia untuk menemui Masudin. (rg).
Social