Ajak Sukseskan KB, Walikota Mojokerto : KB Sudah Ada Sejak Jaman Nabi - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Ajak Sukseskan KB, Walikota Mojokerto : KB Sudah Ada Sejak Jaman Nabi

Mojokerto-(satujurnal.com)
Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus mengajak warganya agar mensukseskan program keluarga berencana (KB). Bahkan, birokrat kyai ini menyebut jika KB sejatinya sudah ada sejak jaman nabi.

“Kegiatan keluarga berencana sudah dilakukan sejak zaman Nabi. Orang-orang hendaknya takut kalau punya anak yang lemah, baik lemah fisik dan mental,” papar Mas’ud Yunus saat memberi sambutan dalam Bakti Sosial KB–Kes Bersama TNI Manunggal di Puskesmas Kedundung, Kota Mojokerto, Selasa Selasa (23/09/2014).

Dihadapan Kepala Staf Kodim 0815 Mojokerto Mayor Inf. Edi Budiyanto, Ketua TP PKK Siti Amsah,  Kepala Puskesmas se kota Mojokerto, tenaga medis, PLKB, kader KB dan akseptor KB, ia menerangkan jika KB mempunyai tujuan mulia untuk membangun keluarga kecil yang berkualitas, sejahtera dan bahagia. Hal ini bisa dilakukan dengan mengatur jarak kelahiran supaya memiliki keturunan yang berkualitas.

“Mengatur kelahiran ini merupakan tugas agama, seperti dalam agama Islam sebagaimana difirmankan Allah dalam Al Qur’an, ibu telah mengandung 9 bulan dalam kondisi yang semakin lemah, kemudian ibu-ibu harus menyusui ASI minimal 2 tahun. Artinya ibu tidak boleh program 3 G, Gembol, Gendong, Gandeng,” ucap Mas’ud Yunus.

Cara kedua untuk membangun keluarga berkualitas kata Mas’ud yaitu mendewasakan perkawinan.

 “Boleh menikahkan anak kalau sudah mencapai kedewasaan jasmani dan rohani. Kedewasaan jasmani bisa dilihat dari umurnya rata-rata 21 tahun, sehingga rahimnya juga siap. Sedangkan dewasa rohani yaitu siap mental, sudah mengerti tanggung jawab. Jadi menikahkan itu harus ada pertimbangan-pertimbangan.” katanya.

Langkah ketiga lanjut Mas’ud yaitu meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan keluarga. Ketahanan ini penting,  melihat angka perceraian di kota Mojokerto makin hari makin tinggi dan punya karakter berbeda.

“Kalau di kabupaten perceraian terjadi karena faktor ekonomi, di kota Mojokerto lebih banyak didominasi masalah perselingkuhan. Ini berarti daya tahan keluarga perlu ditingkatkan. Peran ibu sangat penting sebagai pendamping suami, agar bisa membentuk keluarga sakinah dan bahagia,” imbuh dia. 

Sementara itu, Kepala Staf Kodim 0815 Mojokerto Mayor Inf. Edi Budiyanto berharap dengan bakti sosial ini dapat meningkatkan revitalisasi program KB. “Keluarga kecil dan sejahtera sangatlah penting. Kalau dulu banyak anak banyak rezeki, sekarang bukan zamannya lagi,” katanya.
Apabila saat ini memiliki banyak anak, lanjut dia, mungkin tidak sulit untuk memberi makan. “Tapi yang sulit adalah untuk membiayai pendidikan nantinya, ke depan anak kita harus lebih maju pendidikannya,” ingatnya.

Dalam kesempatan ini dilakukan penyerahan hadiah capaian dalam rangka pelayanan KB ceria Pusmupar bersama TNI dan IBIT dalam rangka TNI Manunggal KB-Kes 2014 yang diserahkan Ketua Tim TP PKK Kota Mojokerto. Pelayanan atau capaian akseptor terbanyak diserahkan pada Bidan Mulyastuti, Babinsa Serma Abdul Wahib, Penyuluh Keluarga Berencana Rika Rahayu, Akseptor MOP Tri Cahyo dari Kelurahan Jagalan dan kader yang membawa akseptor KB terbanyak Choiriyah.

Usai memberi sambutan, Walikota didampingi Kasdim, Ketua TP PKK, dan Kepala Puskesmas, meninjau ruang pasien di Puskesmas Kedundung Kecamatan Magersari.
Kegiatan TNI Manunggal KB-Kes ini dilaksanakan 2 tahap. Sebelumnya di Puskemas Blooto. Pelayanan yang dilaksanakan IUD dan implan. Masa kurun waktu untuk pelayanan MOW dan MOP di RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo setiap minggu. (one)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional