Cuaca panas dan factor angin menjadi biang penyakit ini. Karena faktor angin serta cuaca panas menyerang saluran pernapasan dengan dampak terburuk menginfeksi otak.
Di ruang Pavilyun Seruni RSUD Jombang, sejumlah pasien ISPA didominasi anak anak yang menjalani rawat inap.
Tak hanya anak anak tren penyakit musim kemarau tersebut juga menyerang bayi. Rata rata kondisi pasien terlihat lemah dan harus menjalani rawat inap untuk memulihkan kondisi kesehatan.
Murni, salah satu orangtua pasien mengatakan, anaknya mengalami radang di saluran pernapasan dan sudah menjalani perawatan selama tiga hari. Meski kondisinya berangsur membaik namun masih batuk batuk. “Gejala awalnya yakni suhu tubuh panas disertai batuk batuk,” katanya, Rabu (17/09/2014).
Sementara itu pihak rumah sakit mengakui ISPA menjadi tren penyakit di musim kemarau. Penyebabnya yakni faktor cuaca yang panas, angin hingga polusi dari kendaraan bermotor. Dampak terburuknya yakni bisa menginfeksi saluran otak yang mengancam nyawa jika tidak segera ditangani.
Kemarau panjang tidak hanya berdampak pada bencana kekeringan namun juga menjadi momok bagi kesehatan masyarakat.
Pihak RSUD Jombang menyarankan, masyarakat khususnya anak anak agar menggunakan masker jika keluar rumah, karena kondisi cuaca yang panas disertai angin bercampur debu dan polusi kendaraan.(rg)
Social