Jombang-(satujurnal.com)
Puluhan petani di Desa Mangunan, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang
terancam gagal panen, menyusul keringnya waduk setempat yang menjadi satu-satunya sumber pengairan.
Agar bisa bertahan hidup, petani menggunakan pompa air agar petani tidak rugi terlalau banyak.
Keringnya waduk Mangunan tersebut sudah berlangsung sejak dua bulan lalu. Akibatnya puluhan hektar tanaman jagung layu karena kekurangan air.
Tiga bulan lalu air masih bisa dialirkan ke persawahan meski dengan menggunakan pompa. Namun sejak dua bulan para petani terpaksa menggunakan sumur bor
Para petani mengaku untuk mengairi sawahnya membutuhkan tiga hari untuk lahan seperempat hektar.
Untuk mengairi tanaman jagung yang sudah berumur sebulan sebenarnya para petani mengandalkan air waduk, namun agar tanaman jagung tidak mati para petani menyirami dengan menggunakan pompa bensin.
Ongkos sewa pompa air selama tiga hari menghabiskan dana sebesar Rp 360 ribu. Karena sehari petani mengairi sawah selama 12 jam.
Sejumlah petani di Desa Mangunan mengatakan, setiap musim kemarau petani setempat hanya pasrah, karena kondisi waduk satu satunya didesanya mengering hingga 5 bulan kedepan.
Meski sebagian petani tetap menanam jagung untuk kebutuhan hidup namun tidak sedikit petani yang membiarkan sawahnya mengering hingga ditumbuhi ilalang. Mereka tak mau merugi gara-gara tak ada pasokan air. (rg)
Puluhan petani di Desa Mangunan, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang
terancam gagal panen, menyusul keringnya waduk setempat yang menjadi satu-satunya sumber pengairan.
Agar bisa bertahan hidup, petani menggunakan pompa air agar petani tidak rugi terlalau banyak.
Keringnya waduk Mangunan tersebut sudah berlangsung sejak dua bulan lalu. Akibatnya puluhan hektar tanaman jagung layu karena kekurangan air.
Tiga bulan lalu air masih bisa dialirkan ke persawahan meski dengan menggunakan pompa. Namun sejak dua bulan para petani terpaksa menggunakan sumur bor
Para petani mengaku untuk mengairi sawahnya membutuhkan tiga hari untuk lahan seperempat hektar.
Untuk mengairi tanaman jagung yang sudah berumur sebulan sebenarnya para petani mengandalkan air waduk, namun agar tanaman jagung tidak mati para petani menyirami dengan menggunakan pompa bensin.
Ongkos sewa pompa air selama tiga hari menghabiskan dana sebesar Rp 360 ribu. Karena sehari petani mengairi sawah selama 12 jam.
Sejumlah petani di Desa Mangunan mengatakan, setiap musim kemarau petani setempat hanya pasrah, karena kondisi waduk satu satunya didesanya mengering hingga 5 bulan kedepan.
Meski sebagian petani tetap menanam jagung untuk kebutuhan hidup namun tidak sedikit petani yang membiarkan sawahnya mengering hingga ditumbuhi ilalang. Mereka tak mau merugi gara-gara tak ada pasokan air. (rg)
Social