Walikota Mojokerto, Mas'ud Yunus menegaskan puluhan PNS Pemkot Mojokerto yang tengah menjalani diklatpim tidak sekedar mengejar formalitas. Selain karena semua biaya diklat berasal dari uang rakyat, jebolan diklat harus mampu merubah mainset.
"Ingat, diklat ini dibiayai uang rakyat. Maka pasca diklat semua peserta harus memberikan pelayanan dan bermanfaat untuk rakyat. Diklat ini juga harus bisa merubah mindset aparatur dari bekerja menurut kebiasaan menjadi bekerja menurut aturan yang dikembangkan secara kreatif dan inovatif," kata Mas'ud Yunus disela-sela sidak Diklatpim Tingkat IV Pola Baru Angkatan XXIX di gedung Diklat Jalan By Pass Sekar Putih Kota Mojokerto, Senin (08/09/2014).
Diklat, ujar Mas'ud Yunus, bukan sekedar formalitas untuk mengejar sertifikat. "Yang lebih penting implementasi dalam kerja sehari-hari di birokrasi, dengan motivasi kuat baik spiritual, emosial maupun material, sehingga dapat menghasilkan kinerja yang istimewa dan bermakna," tegas dia.
Ia pun menghimbau kepada aparatur pemerintah agar mempunyai keunggulan inovasi, kreatifitas dan bisa berkolaborasi, sehingga pelaksanaan pemerintahan di Kota Mojokerto lebih maksimal.
Sementara terkait sidak, Mas'ud Yunus menyebut jika pihaknya berkepentingan untuk melihat dari dekat kegiatan diklat, sekaligus meninjau fasilitas di gedung, serta melihat apa yang perlu dibenahi agar ke depan lebih baik.
"Yang sudah ada nanti akan direnovasi, dengan penambahan fasilitas-fasilitas belajar, kamar, olah raga, sehingga lebih nyaman di gedung diklat. Nantinya gedung ini juga akan dikelola lebih baik agar masyarakat umum bisa tertarik untuk memanfaatkan fasilitas di gedung ini," katanya.
Sementara itu, Kepala BKD Kota Mojokerto Endri Agus Subiyanto mengakui saat ini pihaknya masih banyak melakukan renovasi agar sesuai dengan kategori diklat provinsi, "Kami masih banyak kekurangan, namun kami akan terus berbenah dalam diklat ini. Ke depan, semoga diklatpim 4 bisa diselenggarakan di Pemkot Mojokerto secara berkelanjutan," katanya. (one)
Social