Jombang-(satujurnal.com)
Majalah pendidikan Jombang yang sudah terbit sejak tiga tahun silam akhirnya diberhentikan sementara. Selain tak mengantongi SIUP, sebagian biaya operasional majalah bulanan bertiras 6.000 eksemplar sekali terbit ini disinyalir menggunakan dana APBD.
Penghentian sementara majalah berlabel ‘Suara Pendidikan’ yang dibandrol Rp 25 ribu per eksemplar ini buntut dari protes para guru yang menilai minor majalah komunitas tersebut.
Terhitung sejak bulan Agustus lalu, majalah yang dikelolah Dinas Pendidikan setempat berkonten seputar pendidikan dan guru yang mempunyai pelanggan sekitar 3.000 guru ini distop.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang Muntolip mengatakan, agar majalah pendidikan tak hilang dari peredaran, pihaknya akan segera mengurus SIUP sebagai legalitas penerbitan.
Majalah pendidikan Jombang yang sudah terbit sejak tiga tahun silam akhirnya diberhentikan sementara. Selain tak mengantongi SIUP, sebagian biaya operasional majalah bulanan bertiras 6.000 eksemplar sekali terbit ini disinyalir menggunakan dana APBD.
Penghentian sementara majalah berlabel ‘Suara Pendidikan’ yang dibandrol Rp 25 ribu per eksemplar ini buntut dari protes para guru yang menilai minor majalah komunitas tersebut.
Terhitung sejak bulan Agustus lalu, majalah yang dikelolah Dinas Pendidikan setempat berkonten seputar pendidikan dan guru yang mempunyai pelanggan sekitar 3.000 guru ini distop.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang Muntolip mengatakan, agar majalah pendidikan tak hilang dari peredaran, pihaknya akan segera mengurus SIUP sebagai legalitas penerbitan.
Selain itu, ia memastikan jika nantinya kantor redaksi bukan lagi di lingkungan kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang. Pun semua awak redaksi secara keseluruhan akan ditangani kalangan profesional. Pihak Dinas Pendidikan tidak tertera dalam redaksional. (rg)
Social