Jombang-(satujurnal.com)
Kendati saat ini tengah musim
paceklik, namun Bulog Sub Divre Surabaya Selatan memberi garansi jika stok
beras aman setidaknya hingga enambelas bulan kedepan.
Tingkat keamanan stok beras
tersebut, diutarakan Wakil Kepala Bulog, Muhamad Wawan Hidayanto, “saat ini
stok beras yang tersedia sekitar 41 ribu ton. Jumlah tersebut mencukupi untuk
kebutuhan beras masyarakat di tiga wilayah sub divre Surabaya Selatan, yakni
Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto dan Kabupaten Jombang sehingga kelonjakan
harga kebutuhan pangan bisa sedikit ditekan,” katanya, Kamis (23/10/2014).
Jadi, lanjut dia, untuk di
Surabaya Selatan sendiri yang membawahi wilayah Kota dan Kabupaten Mojokerto
serta Kabupaten Jombang itu kita mengelola sekarang sekitar 41 ribu ton. Itu
masih cukup untuk penyaluran 16 bulan kedepan. Stok ini hasil dari penyerapan
beras dan gabah petani sampai dengan sekarang itu kita sudah mencapai 73 irbu
ton kemudian ada penyaluran dan yang kita kelola sekarang stoknya sebesar 41
ribu ton itu.”kata Wawan.
Namun demikian, penyerapan gabah
atau beras yang dilakukan Bulog menurun drastis jika dibandingkan dengan musim
panen, yakni hingga 60 persen dari biasanya. Saat musim panen, Bulog mampu
menyerap gabah maupun beras petani hingga 300 ribu ton per hari. Sedangkan saat
paceklik hanya dibawah 100 ribu per hari.
Menurut Wawan, selain karena
musim tanam dan panen padi masih sekitar 5 bulan lagi, harga pembelian
pemerintah (HPP) yang dipatok sangat rendah sehingga petani enggan menjual
hasil panen mereka kepada Bulog.
HPP beras yang ditetapkan
pemerintah sebesar Rp. 6.600 per kilogram, sementara dipasaran harga beras
cukup mahal yakni pada kisaran Rp. 7.000 hingga Rp. 8.000 per kilogram.
Kondisi itu membuat Bulog harus
bekerja ekstra keras untuk memenuhi target penyerapan gabah saat musim paceklik
tahun ini. (tar)
Social