Sejak beberapa pekan terakhir harga kebutuhan pokok dan sayur mayur di sejumlah pasar tradisional di Jombang terus merangkak naik.
Kenaikan yang paling menonjol yakni cabe rawit. Harga cabe jenis ini mengalami kenaikan hingga Rp 70 ribu perkilogram dan diiperkirakan akan terus mengalami naik.
Selain cabe, beras dari kualitas terjelek hingga bagus mengalami kenaikan Rp 1.000 perkilonya.
Kenaikan harga itu justru berpengaruh pada omset pedagang. Omzet mereka turun hingga 30 persen lantaran konsumen mengurangi jumlah pembelian.
Seperti halnya di Pasar Citra Niaga Jombang. Di pasar ini harga kebutuhan pokok dan sayur mayur mengalami kenaikan sejak beberapa pekan terakhir. Seperti cabai rawit dan cabai merah besar yang mengalami kenaikan secara signifikan, bahkan sejumlah konsumen pun terpaksa mengurangi pembeliannya.
Salah seorang pembeli mengaku keberatan dengan terus naiknya harga kebutuhan pokok seperti sayu rmayur di sejumlah pasar tradisional.
Untuk mensiasatinya,para konsumen ini terpaksa menghemat penggunaan bumbu dapur tersebut saat memasak dirumah.
Sedangkan pedagang sayur mayur mengaku harga cabai rawit mengalami kenaikan hingga Rp 70 ribu perkilogram dari sebelumnya Rp 40 ribu rupiah perkilogramnya.
Sedangkan untuk cabai merah besar mencapai Rp 60 ribu perkilogramnya dari sebelumnya Rp 50 ribu perkilonya,
Tentu saja melonjaknya harga tersebut berpengaruh pada omset pendapatan karena berkurangnya pembeli.
Tak hanya cabai harga kebutuhan pokok lainnya seperti beras pun turut mengalami kenaikan. Dari kualitas terjelek hingga kualitas bagus rata rata mengalami kenaikan sebesar Rp 1.000 perkilogramnya.
Naiknya harga tersebut bukan karena dampak kenaikan BBM melainkan kondisi cuaca yang menyebabkan panen dari petani berkurang. Omset pendapatan menjadi berkurang hingga 30 persen.
Diperkirakan harga kebutuhan pokok maupun sayur mayur akan terus mengalami kenaikan.
Baik pedagang maupun pembeli berharap pemerintah segera mengambil langkah untuk menstabilkan harga di pasar.(rg)
Social