Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) untuk yang mulai digulirkan pemerintah ternyata tidak menyentuh semua rumah tangga sasaran (RTS).
Jamiah, seorang janda yang tinggal sebatangkara di Desa Sekiping, Kecamatan Dawar Blandong, Kabupaten Mojokerto hidup di bawah garis kemiskinan tak bisa menikmati dana kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) itu.
Padahal, untuk makan sehari-hari, ia hanya berjualan nasi jagung dan daun pisang. Sesekali ia berjualan kayu bakar yang dicarinya di tengah hutan.
Tak jarang untuk menyambung hidup, nenek Jamiah juga mendapatkan santunan dari para tetangganya.
Ia pun tinggal di rumah hasil swadaya penduduk desa.
Rumah berukuran 3 x 6 meter
berdinding anyaman bambu berlantaikan tanah dan tak ada kamar mandi yang sudah didiami bertahun-tahun itu pun memprihatinkan lantaran lapuk.
Kepala Urusan Kesejahteraan Desa Sekiping, Sukadi, membenarkan jika nenek Jamiah tak terdaftar sebagai penerima PSKS.
Kendati demikian tak banyak yang bisa diperbuat perangkat desa ini kecuali berharap nenek Jamiah mendapat dana program itu karena ketidakmampuannya secara ekonomi. (wie)
Social