Program pembiayaan usaha syariah (Pusyar) besutan Walikota Mojokerto, Mas'ud Yunus yang digerakkan mulai tahun 2012 silam tidak saja mendapat apresiasi dari sebuah lembaga kajian level nasional, namun kini dijadikan referensi daerah lain.
Pusyar yang digagas kala Mas'ud Yunus saat menjabat wakil walikota mendampingi Abdul Gani Soehartono kini menjadi sendi ekonomi bagi Kota Mojokerto menghadapi pemberlakuan pasar bebas MEA (Masyarakat Ekonomi Asean).
"Insya Allah Pusyar akan menjadi jawaban bagi kesiapan Kota Mojokerto menghadapi MEA," ujar Mas'ud Yunus, Kamis (27/11/2014).
Program Pusyar memberi akses bagi UMKM untuk permodalan. "Saat ini UMKM dapat mengakses pinjaman modal dari Rp 1 juta hingga Rp 10 juta tanpa agunan maupun bunga. Ini bisa terwujud karena kerjasama terpadu antara Diskoperindag, BAZ, BPRS dan MES," terangnya.
UMKM bebas biaya administrasi dan bunga serta non agunan karena ditopang oleh BAZ. "Kalau BAZ kuat maka permodalan UMKM Pusyar kita tingkatkan menjadi Rp 10 juta hingga Rp 50 juta," tukasnya.
Skema peningkatan permodalan itu, lanjut Mas'ud Yunus, dimungkinkan direalisasi tahun 2015. "Karena dana bergulir APBD 2015 disiapkan Rp 3,25 miliar. Dan Program Pusyar Rp 2 miliar," ungkap Mas'ud Yunus.
Diantara UMKM yang banyak menyerap Pusyar, kata Mas'ud Yunus, yakni UMKM alas kaki dan batik. (one)
Social