Mojokerto-(satujurnal.com)
Bayi kembar siam berjenis kelamin laki-laki anak pasangan Mohammad Nurul Alim
(25) dan Abrar Siti Aisyah (25) , warga desa Kedungsari, kecamatan Kemlagi,
kabupaten Mojokerto meninggal dunia di RSU Dr Soetomo Surabaya.
Dokter tidak bisa melakukan operasi pemisahan
dua bayi dempet di bagian dada ini karena hanya memiliki satu jantung.
Bayi malang ini lahir di RSU Gedeg, Kabupaten
Mojokerto Rabu (24/12/2014) sekitar pukul 11.30 WIB di RSUD RA Basuni Gedeg
melalui operasi cesar. Lantaran kondisi bayi yang kritis dan
keterbatasan alat, akhirnya dirujuk ke RSU Dr Soetomo untuk menjalani perawatan
intensif. Namun bayi kembar siam ini hanya bertahan hidup beberapa jam
saja.
“Persalinan melalui operasi cecar sekitar lima jam mulai pukul
6:30 WIB. Anak saya kondisinya kritis dan dirujuk ke RSU Dr Sutomo pukul 14.30 " kata Nurul Alim.
Ketua tim dokter kembar siam RSU dr Soetomo dr Agus
Harianto SpAK, ketika datang kondisi bayi tidak bagus. Saturasi (kadar oksigen
dalam darah) bayi yang sehat hanya 60 persen.
"Ruang operasi dan alat-alat sudah siap. Tapi, kondisi
bayi tak memungkinkan untuk dipisahkan," katanya.
Berdasar hasil pemeriksaan dokter, bayi yang lahir dengan
berat badan total 4,5 kg itu mengalami kembar siam cermin. Kasus tersebut
terbilang langka. Pemisahan juga mustahil dilakukan.
Kondisinya, hanya leher yang terpisah, sedangkan seluruh
dada, perut, hingga pinggang menyatu. Bayi kembar cermin dipastikan seumur
hidup tidak bisa dipisahkan. Kondisi jantung bayi yang menyatu harus memompa
untuk dua tubuh. Jika memaksa operasi, nyawa bayi akan terancam. Selain itu,
terdapat kelainan jantung dan beberapa organ lainnya.
Upaya yang dilakukan tim dokter yakni life saving dengan cara
intubasi. Yakni, memasukkan tabung melalui jalan napas untuk membantu si bayi
tetap bernapas. Ketika kondisi bayi menurun, dokter melakukan resusitasi
jantung. Namun, tindakan tersebut tidak bisa menyelamatkan nyawa si kembar siam
ini.
Sekitar pukul 20:30 WIB bayi yang dalam kondisi pucat
akhirnya meninggal. Beberapa menit kemudian, bayi dengan kondisi lebih bagus
menyusul kembarannya menutup mata untuk selamanya.
"Kami sudah berupaya yang terbaik buat bayi kembar
ini. Ternyata bayinya meninggal," kata Agus.
Setelah dipastikan meninggal, bayi dibawa ke instalasi
forensik dan medikolegal untuk dimandikan dan dikafani. Setelah itu, jenazah
bayi dipulangkan menggunakan ambulans milik RSU dr Soetomo.
Abrar Siti Aisyah ibu bayi malang ini masih
menjalani perawatan di RSU Gedeg lantaran kondisinya masih lemas pasca
melahirkan secara cesar. (wie)
Social