Tolak Kembali ke Kurikulum 2006, Dindik Jatim Diprotes Pakar Pendidikan - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Tolak Kembali ke Kurikulum 2006, Dindik Jatim Diprotes Pakar Pendidikan

Dr. Suhudi, MPd
Jombang-(satujurnal.com)
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, Anies Baswedan yang menghentikan penerapan Kurikulum 2013 bagi sekolah yang belum siap terus menuai pro dan kontra. Disatu sisi, ada pihak yang mendukung keputusan meteri itu, namun ,disisi lain ada pula yang menyesalkan keputusan itu. Seperti keputusan jajaran Dinas Pendidikan Jawa Timur yang sepakat untuk melanjutkan penerapan Kurikulum 2013 dan menolak kembali kepada Kurikulum lama, 2006.

Reaksi keras terhadap keputusan Dindik Jatim itupun muncul dari sejumlah elemen masyarakat dan pemerhati pendidikan.

Dr. Suhudi, M.pd, Pakar pendidikan sekaligus Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Darul Ulum Jombang, sangat menyesalkan keputusan Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Harun, untuk tetap melanjutkan dan menyatakan siap menerapkan Kurikulum 2013. Padahal dalam kenyataannya, Kurikulum 2013 sangat membingungkan guru dan murid. Selain itu, terkesan tergesa-gesa diterapkan karena kondisi dibawah sangat tidak siap.

 “kelemahan lain, Kurikulum 2013 ini diberlakukan pada 2013 lalu sehingga SMP kelas VII, Kelas VIII, SD kelas I, Kelas II, SMA kelas X dan XI, itu melaksanakan Kurikulum 2013 terkesan tergesa-gesa dan tidak siap, contohnya proyek buku banyak masalah disitu, dan sebagainya” kata Suhudi, Sabtu (20/12/2014).

Menurutnya, tidak ada evaluasi yang cukup atas uji coba Kurikulum 2013 setelah satu tahun diterapkan ke sekolah-sekolah yang ditunjuk. Ini bisa membuat pemberlakukan Kurikulum baru itu berbahaya. Karena penyusunan dan perumusan kebijakan Kurikulum 2013 itu tidak melibatkan pakar pendidikan , namun justru dari unsur non pendidikan.

Suhudi juga mendukung sepenuhnya jika Kurikulum 2013 dicabut dan kembali pada Kurikulum 2006. Karena selain sudah berjalan, Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) juga sudah dipahami.

“Kurikulum 2006 ini sesuai dengan keadaan masyarakat Indonesia yang hiterogen, ada yang tinggal di desa terpencil, pulau terpencil maupun kota dan wilayah yang maju” kata Doktor Tehnologi Pembelajaran lulusan Universitas Negeri Malang ini.

Sebelumnya, pimpinan dan perwakilan Dinas Pendidikan Se Jawa Timur sepakat melanjutkan penerapan Kurikulum 2013. Alasannya, Kurikulum 2013 ini semakin memudahkan guru dan murid dalam proses belajar mengajar. Karena sejauh ini tidak ada kesulitan apapun.  Dindik Jatim akan menyampaian aspirasi itu kepada pemerintah pusat. (ta)



Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional