Walikota Mojokerto Besut PSN Terintegrasi - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Walikota Mojokerto Besut PSN Terintegrasi

Mojokerto-(satujurnal.com)
Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus membuat besutan baru yang diberlakukan mulai tahun 2015 mendatang. Gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 60 menit era Walikota Abdul Gani Suhartono yang hanya terfokus pada persoalan jentik nyamuk, diperluas lagi menjadi Gerakan PSN 60 Menit Jumat Berseri Terintegrasi.

Dua kader, yakni kader motivator dan kader berseri berada di garda depan gerakan ini. 

Mantan wakil walikota yang mendampingi Abdul Gani Suhartono selama satu periode ini beralasan, gerakan terintegrasi itu untuk menghilangkan ego sektoral. 

“Ego sektoral tidak efektif, karena bersifat parsial. Hanya satu sektor saja (kesehatan) yang menonjol. Padahal untuk pembangunan manusia, antar sektor harus berada pada satu rel. Karena itu kita integrasikan,” kata Mas’ud Yunus didampingi Kabag Humas Pemkot Mojokerto, Heryana Dodik Murtono, Rabu (24/12/2014). 

Dengan pola gerakan terintegrasi, ujar Mas’ud Yunus, PSN tidak lagi hanya melihat jentik. Dua kader yang terjun, yakni kader motivator dan kader berseri berada di garda depan PSN yang disinergikan dengan sektor lain. 

“Namanya Gerakan PSN 60 Menit Jumat Berseri Terintegrasi. Terintegrasi dengan bidang-bidang yang lain yang harus mengarah pada kota sehat dan berlingkungan pendidikan,” tandasnya.

Semua unit kerja di lingkup Pemkot, katanya, dilibatkan sesuai bidang masing-masing. 
Dia mencontohkan, saat gerakan PNS digelar, ada kader motivator yang masuk kerumah sasaran. Diawali melihat jentik, lalu melihat tingkat perilaku keluarga juga  melihat kondisi rumah. 

“Jika ditemukan barang-barang bekas yang tidak terpakai dan berpotensi menjadi biang penyakit oleh kader motivator akan dikeluarkan. Nanti kalau sudah keluar rumah ada kader berseri yang akan mengevakuasi barang bekas atau sampah. Kalau sampah kering akan dibawa ke bank sampah, sedang sampah basah akan diangkut dengan motor sampah sediaan DKP ke TPS (tempat pembuangan sementara),” paparnya. 

Tidak berhenti sampai disini. Kader motivator yang turun juga punya kewajiban mencatat soal kondisi rumah, apakah rumah yang dikunjungi terkategori rumah sehat atau sebaliknya. Sudahkan rumah kunjungan memiliki jamban. Adakah penghuni rumah yang mengidap penyakit dan butuh penanganan medis. Pun soal pendidikan, jika ada penghuni rumah yang putus sekolah, semuanya harus didata. 

“Mekanismenya, setiap hari Jum’at akan ada gerakan PSN 60 Menit Jum’at Berseri Terintegrasi secara bergiliran di setiap kampung. Di kesempatan ini, setiap ketua RW yang sudah memegang laporan kader motivator dan kader berseri dua hari sebelumnya, bersama tim yang digawangi 14 PNS dari berbagai unit kerja langsung bergerak ke rumah sasaran. “Saat PSN, jam 7 sampai jam 8 kerja bakti. Satu jam berikutnya tim gerakan ini langsung kerja menindaklanjuti laporan kader motivator.  Jadi tidak ada pertemuan melainkan langsung bergerak menuju rumah sasaran yang jadi atensi kader motivator,” ulasnya.

Soal evaluasi, Mas’ud Yunus menyebut akan dilakukan setiap pekan pada hari Jum’at. “Usai PSN, kita evaluasi di ruang Nusantara (ruang pertemuan Pemkot Mojokerto),” imbuhnya. 

Menurut Mas’ud Yunus,Gerakan PSN 60 Menit Jumat Berseri Terintegrasi bukan sekedar skema atau program semata, namun harus menjadi gerakan yang memasyarakat. “Semua warga punya andil untuk mensukseskan gerakan ini. (one)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional