Mojokerto-(satujurnal.com)
Dinas Pemuda, Olahraga,
Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar), instansi baru di tubuh Pemkot
Mojokerto, yang seharusnya sudah beroperasi awal Januari ternyata molor. Sejauh
ini Pemkot masih menyiapkan piranti pendukung untuk penerapan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 13 Tahun 2014 tentang
‘Lelang Jabatan’.
Sekretaris Daerah Kota Mojokerto Mas Agoes Nirbito Moenasi Wasono pasang target akhir Pebruari 2015,
roda kerja dinas baru ini bergerak. “Pembentukan Disporabudpar diperkirakan
baru bisa terealisir pada akhir Februari nanti. ’’Targetnya memang Januari.
Tapi kita belum siap,’’ terangnya, akhir pekan lalu.
Saat ini, ujarnya, pemkot
Mojokerto masih dalam tahap membentuk tim lelang. Tim ini rencananya terdiri
dari tujuh orang. Tiga orang dari internal pemerintahan kota dan sisanya dari
kalangan eksternal.
Tim dari pemkot Mojokerto
itu diantaranya Sekda, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Endri Agus
Subiyanto dan Kepala Inspektorat, Akhnan. ’’Yang empat orang, berasal dari
akademisi, balai diklat dan tenaga profesional,’’ imbuh Agoes.
Selain menyusun tim yang
dilegitimasi dengan peraturan walikota, ujar mantan Sekda Ngawi tersebut,
penataan personil juga sedang dilakukan telaah oleh bagian Organisasi dan Tata
Laksana (Ortala). Tim inilah yang akan menghitung kebutuhan pegawai di dinas
baru itu.
Lambannya peresmian
Disporabudpar ini, memantik reaksi kalangan dewan. Ketua Komisi I Bidang Hukum
dan Pemerintah Junaidi Malik menyatakan bakal melayangkan teguran ke pemerintah
atas ketidaksigapannya itu. ’’Kalau alasan tidak ada anggaran, kenapa tidak
dirancang sejak akhir tahun. Dan pembentukan tim bisa berjalan efektif sejak
awal Januari,’’ tanyanya.
Senada diungkapkan Deni
Noviyanto. Ketidakpastian pembentukan dinas baru itu justru akan mmemantik
kebingungan di tingkat pegawai. Dia menerangkan, anggaran Disporabudpar yang
akan berjalan itu masih berada di sejumlah SKPD. Tentunya, pegawai akan ragu
dalam proses penyerapan anggaran. ’’Ini akan jadi efek domino. Anggaran pasti
bisa efektif di pertengahan tahun,’’ tandasnya.
Tak hanya tingkat PNS saja.
Deni menilai, para pegiat olahraga juga akan kebingungan menemukan induknya.
’’Kalau tidak cepat, dana perbantuan dari Kemenpora juga rawan hilang,’’ jelas
politisi Demokrat tersebut seraya menyebut jika Pemkot telah mengecewakan
kalangan legislatif. (one)
Social