Wakil Bupati Jombang Munjidah Wahab saat 'mengajar' di Desa Cupak |
Jombang-(satujurnal.com)
Belajar memang tak mengenal usia. Di
usia senja sejumlah ibu-ibu dan perempuan lanjut usia (lansia) di wilayah
Kabupaten Jombang masih semangat untuk belajar membaca dan menulis yang tidak
mereka dapatkan saat mereka masih muda dulu.
Para lansia yang tergabung dalam beberapa
kelompok belajar ini tidak hanya mendapatkan banyak pengajaran membaca dan
menulis, mereka pun kini bisa menyampaikan pesan singkat (SMS) melalui telepon
genggam. Ini tak lepas dari semangat dan motivasi mereka untuk terus mengasah
kemampuan membaca dan menulis. Kemampuan membaca pun kian menumbuhkan rasa
percaya diri.
Para ibu-ibu lansia yang tergabung
dalam kelompok Keaksaraan Fungsional (KF) tersebut bersemangat kursus Calistung
(membaca menulis dan berhitung). Wakil Bupati Jombang, Munjidah Wahab pun turun langsung mengajar mereka. Ini
dilakukan agar angka buta huruf di Kabupaten Jombang menurun dan kesadaran kritis dapat
dibangun.
Seperti halnya kegiatan belajar para
ibu-ibu dan perempuan lansia di Desa Cupak, Kecamatan Ngusikan, Kabupaten
Jombang yang disambangi orang nomor dua di Kabupaten Jombang tersebut.
Di desa ini, para ibu-ibu dan
perempuan lansia belajar selepas beraktivitas di rumah masing-masing. Sembari
menggendong anak atau cucunya, mereka yang berusia antara 40 tahun sampai 70
tahun ini menuju sanggar belajar di balai desa yang berlokasi di lereng gunung Pucangan
berbatasan dengan wilayah Kabupaten Lamongan.
Sudah hampir setahun ini mereka
mengikuti kegiatan belajar mengajar Kelompok Fungsional (KF) dan Keaksaraan
Dasar (KD) atau Keaksaraan Parsial (KP), karena sebelumnya mereka memang buta
aksara tidak bisa membaca dan menulis sama sekali. Meski tetap disibukkan
menjaga anak dan cucu, namun semangat mereka tak surut untuk belajar membaca
dan menulis.
Dengan segala keterbatasan
penglihatannya mereka berkeinginan kuat untuk belajar. Kini mereka memetik
hasil ketekunannya karena sudah tidak buta aksara lagi. Rata-rata para manula
ini sudah bisa membaca serta berhitung dengan lancar bahkan bisa menulis short
message service (s-m-s) dengan anak cucunya yang ada di luar kota.
“melalui program
keaksaraan fungsional (KF), masyarakat akan terbebas dari buta aksara,” kata Wakil
Bupati Jombang Munjidah Wahab usai menjadi
guru dadakan bagi peserta kelompok belajar tersebut.
Langkah
turun mengajar ia lakukan juga untuk memberi semangat agar para ibu dan
perempuan lansia lebih giat lagi belajar. “Ini juga bagian dari upaya
mensukseskan program Kabupaten Jombang terbebas dari buta aksara,” imbuhnya.
Menurutnya, saat ini masih terdapat
sekitar 18 ribu warga Jombang masih buta aksara. Angka ini menurun drastis
dibanding statistik tahun 2013 yang menyebutkan angka buta aksara di daerah ini
mencapai 49 ribu jiwa. (rg)
Social