Dinas Kesehatan Kota Mojokerto meng-update informasi korban kecelakaan pesawat terbang AirAsia QZ 8501 di Crisis Center di Polda Jatim setiap dua jam sekali.
Update informasi dilakukan, untuk kepentingan bantuan penanganan terhadap tiga warga Kota Mojokerto yang menjadi penumpang naas milik maskapai AirAsia tersebut.
"Kami terus meng-update informasi tentang korban AirAsia. Setidaknya setiap dua jam sekali, untuk mengetahui perkembangan terakhir tiga warga (kota Mojokerto) penumpang AirAsia" kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Mojokerto, Christiana Indah Wahyu, Senin (26/1/2015).
Tiga warga Kota Mojokerto tersebut, yakni pasutri Mulyahadikusuma Ranuwidjojo (35) dan Lia Sari (36) serta anak mereka Angeline Esther Imanuel
Pasutri ini bertolak ke Singapore dengan maskapai AirAsia QZ8501 dengan membawa keponakannya warga Surabaya Andrian Ferdiando (8).
Update dilakukan empat tenaga medis
dan paramedis yang membawa dua armada ambulan yang siaga di Crisis Center sejak 31 Desember 2014 lalu.
"Seperti saat Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur merilis identifikasi Lia Sari, tenaga medis (Dinkes Kota Mojokerto) memberi bantuan keluarga Lia Sari yang jatuh pingsan di Crisis Centre," ungkap Indah.
Menurut Indah, update informasi dan siaga ambulan di Crisis Centre merupakan komitmen Walikota membantu keluarga korban jika diperlukan penanganan dan tindakan medis selama menunggu kabar tentang korban.
Pun jika kemudian ada pernyataan resmi bawa korban ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa dan dibutuhkan DNA, Walikota akan memfasilitasi sepenuhnya. "Kalau semisal dibutuhkan mobil jenazah, kita juga sudah siapkan," ujar Indah.
Yang pasti, ujar dua unit ambulan berikut 4 awak Dinkes, akan terus siaga sampai pencarian korban pesawat AirAsia tersebut dinyatakan resmi dihentikan. (one)
Social