Bendung Spekulan Beras, Disperindag Dorong Bulog Gelar OP - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Bendung Spekulan Beras, Disperindag Dorong Bulog Gelar OP

Mojokerto-(satujurnal.com)
Melonjaknya harga beras sepekan terakhir diatensi khusus Pemerintah Kabupaten Mojokerto. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) merespon dengan mengajukan permintaan operasi pasar (OP) kepada Pe¬rum Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) II Surabaya Selatan.

Selain untuk menstabilkan harga beras, juga agar spekulan beras yang ditengara menjadi pengendali terselubung kenaikan harga salah satu bahan pokok tersebut. 

“Dari pantauan kami, ternyata pergerakan harga beras terus naik. Kondisi ini tentunya akan memberatkan masyarakat. Untuk menghambat pergerakan harga itu, yang paling memungkinkan yakni OP (operasi pasar) dan pasar murah,” kata Kepala Disperindag Kabupaten Mojokerto, Musta'in, Senin (24/2/2015). 

Langkah yang dilakukan pihaknya, yakni menga¬ju¬kan permintaan kepada Pe¬rum Bulog Divisi Regional (Divre) II Surabaya Selatan untuk melakukan ope¬rasi pasar (OP). “Karena mereka (Bulog) yang memiliki kewenangan OP,” imbuhnya. 

Secara teknis pelaksanaan OP dan pasar murah tersebut, pemerintah daerah bekerjasama dengan Bulog terkait subsidi distribusi. Terkait besaran OP dan pasar murah tergantung pada kebutuhan di tingkat kabupaten.

Musta’in berharap, nantinya dengan OP dan pasar murah, resiko kenaikan yang biasa terjadi karena dampak psikologis dan ulah spekulan bisa ditekan. 

’’Kita tunggu kepastiannya dari Bulog agar harga kembali stabil,’’ pungkasnya.

Terpisah, Kepala Pe¬rum Bulog Divisi Regional (Divre) II Surabaya Selatan, Budi Ganesh Siantara mengakui jika pihaknya sudah menerima permohonan OP dari Disperindag Kabupaten Mojokerto. Namun pihaknya masih menunggu instruksi dari pusat untuk pelaksanaannya. 

"Bulog siap menggelar OP se¬panjang ada instruksi dari pusat. Stok beras di gudang ju¬ga cukup hingga empat belas bulan ke depan. Kita tunggu saja tanggapan dari pemerintah  satu atau dua hari ini,” katanya.

Budi menyebutkan stok beras Bulog saat ini mencapai 37.400 ton, stok tersebut cukup hingga 14 bulan mendatang atau sampai bulan April 2016 nanti. 

Rencananya, beras tersebut bakal disalurkan untuk kebutuhan raskin wilayah Mojokerto dan Jombang sebanyak 32 ribu ton untuk periode tahun 2015 ini.

Sementara itu, berdasarkan pengamatan di lapangan, tren kenaikan beras terus terjadi. Sejumlah pasar di bawah pengelolaan Pemkab Mojokerto tercatat kenaikan harga beras dibanding pekan lalu. Pada awal pekan ini, kenaikan terjadi di tingkat beras kelas medium. 

Untuk harga IR 64 biasa berkisar Rp 9 ribu. Sedang kelas medium lebih mahal, sampai Rp 10 ribu. Kenaikan harga tertinggi untuk beras jenis IR 64 dan Membramu. (one/wie) 

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional