Jombang-(satujurnal.com)
Prayitno, warga Dusun Nongko, Desa Subermongko, Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang, penderita stroke terpaksa dievakuasi oleh warga setempat ke rumah familinya, Minggu (08/2/2015).
Langkah warga memindahkan Prayitno ke rumah saudaranya lantaran sikap Juwariyah, istri Prayitno yang terkesan menelantarkan, enggan merawat bahkan mengasingkan suaminya di ruang sempit di belakang rumah mereka.
Kekesalan warga hingga berinisiatif mengevakuasi Prayitno, karena sering kali mendengar lelaki itu berteriak kesakitan.
Juwariyah yang berprofesi sebagai guru dinilai warga sangat keterlaluan dan tidak pantas menelantarkan suaminya yang menderita penyakit stroke sejak dua tahun silam tersebut.
Hampir dua tahun pula, meski tampak hidup satu rumah dengan istri, namun ia hidup sendirian di ruang sempit belakang rumahnya. Jika selama ini Prayitno masih tampak oleh warga berlatih jalan sendiri dengan tongkat pembantu jalan, dua bulan terakhir tak tampak aktivitas Prayitno. Justru keluhan kesakitan yang acapkali didengar warga.
Tak ingin sakit Prayitno kian parah, warga pun berembug dengan salah seorang saudara Prayitno. Disepakati Prayitno dipindahkan ke rumah saudaranya agar bisa dirawat dan bisa menjalani rawat jalan ke rumah sakit secara rutin.
Juwariyah yang melihat puluhan warga mendatangi rumahnya dan mengevakuasi suaminya malah memilih angkat kaki meninggalkan rumah lantaran takut dihakimi warga.
Prayitno mengaku pasrah saja dengan nasib dan perlakukan istrinya. Tragisnya, ditengah sakit yang diderita, ia digugat cerai oleh istrinya. Kini proses cerai itu sudah di di meja sidang pengadilan agama setempat. (rg)
Social