 |
| Barozi - Kepala Kantor Kemenag Jombang |
Jombang-(satujurnal.com)
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Jombang, Barozi meminta pengasuh Pondok Pesantren Al-Urwatul Wutsqo, Bulurejo, Diwek, Jombang menghentikan penyebaran stiker shalat 3 waktu. Selain itu, dalam waktu dekat institusi ini akan melakukan pembinaan kepada pengasuh pondok pesantren.
“Kami sangat prihatin terhadap langkah pengasuh Pondok Pesantren Al-Urwatul Wutsqo menyebarkan stiker ajakan shalat 3 waktu. Karena cara penyampaian yang tidak lengkap ini bisa menyesatkan masyarakat yang tidak faham tentang maksud ajakan itu,” kata Barozi, Rabu (18/2/2015).
Menurut Barozi, sebenarnya pihaknya sudah mengetahui soal beredarnya stiker ajakan berukuran kecil tersebut. Diantaranya juga dari laporan masyarakat. Namun untuk memastikan, diperlukan penelusuran dan investigasi lebih lanjut. “Dari informasi dan laporan masyarakat, dapat disimpulkan bahwa stiker ajakan shalat 3 waktu itu meresahkan. Karena banyak yang tidak faham apa makna dan tujuan ajakan itu,” tandasnya.
Sementara itu, Hj Quratul Ayun, istri pengasuh PP Al-Urwatul Wutsqo, KH Qoyim Ya'qub mengatakan, bahwa stiker yang diedarkan itu untuk para pekerja yang sibuk,diantaranya para sopir, tukang becak dan para buruh tani yang tidak bisa tepat waktu untuk melaksanakan shalat 5 waktu. (rg)
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Jombang, Barozi meminta pengasuh Pondok Pesantren Al-Urwatul Wutsqo, Bulurejo, Diwek, Jombang menghentikan penyebaran stiker shalat 3 waktu. Selain itu, dalam waktu dekat institusi ini akan melakukan pembinaan kepada pengasuh pondok pesantren.
“Kami sangat prihatin terhadap langkah pengasuh Pondok Pesantren Al-Urwatul Wutsqo menyebarkan stiker ajakan shalat 3 waktu. Karena cara penyampaian yang tidak lengkap ini bisa menyesatkan masyarakat yang tidak faham tentang maksud ajakan itu,” kata Barozi, Rabu (18/2/2015).
Menurut Barozi, sebenarnya pihaknya sudah mengetahui soal beredarnya stiker ajakan berukuran kecil tersebut. Diantaranya juga dari laporan masyarakat. Namun untuk memastikan, diperlukan penelusuran dan investigasi lebih lanjut. “Dari informasi dan laporan masyarakat, dapat disimpulkan bahwa stiker ajakan shalat 3 waktu itu meresahkan. Karena banyak yang tidak faham apa makna dan tujuan ajakan itu,” tandasnya.
Sementara itu, Hj Quratul Ayun, istri pengasuh PP Al-Urwatul Wutsqo, KH Qoyim Ya'qub mengatakan, bahwa stiker yang diedarkan itu untuk para pekerja yang sibuk,diantaranya para sopir, tukang becak dan para buruh tani yang tidak bisa tepat waktu untuk melaksanakan shalat 5 waktu. (rg)
Social