Seni batu akik atau agate stone kini menjadi aksesoris primadona. Di Kabupaten Jombang, peminat batu jenis ini
bukan hanya didominasi kaum pria, tapi kaum wanita pun tertarik dengan daya
magnet akik yang lebih menawarkan banyak motif tersebut.
Ini lantaran batu akik yang merupakan
seni mahakarya dari alam berupa fosil dan pembentukan mineral batuan juga
dipercayai mampu memberikan keberuntungan bagi pemakainya.
Fadeli Ibrahim dan Fadelan
Ibrahim, perajin batu akik di Kabupaten Jombang melihat batu akik tengah ‘naik
kasta’. Karena kini batu akik banyak dijadikan sebagai asesoris dan koleksi oleh
kaum hawa.
Warga Dusun Corogo, Desa Janti,
Kecamatan Jogoroto ini pun terus berkreasi dengan aseosiris batu akik. Buah
karya pun kini banyak diburu peminat batu akik. Tak pelak, Fadeli sering
kuwalahan melayani pesanan pembuatan batu akik dari berbagai kota.
Dalam satu hari dia bersama
saudara kembarnya Fadelan Ibrahim mampu membuat empat hingga enam batu akik
pesanan. Salah satu produk Fadeli, yakni cincin batu akik yang bisa digunakan
oleh siapa saja, baik kalangan muda maupun tua.Mulai dari tujuan sekedar
sebagai aksesoris jari kalung bros hingga untuk meningkatkan aura diri.
Fadeli menyebut, batu akik hasil
karya fadeli ini didapat dari berbagai daerah di Nusantara, diantara batu akik Bacan
Doko Maluku, batu akik Garut, batu akik Sungai Dare Sulawesi, Black Oval Banten,
Lavender Baturaja, Bluemoon Risopas Badar
Emas Papua, Giok Aceh, Red Borneo dan batu-batu lokal Jawa.
Faktor kerapihan membuat usaha
pembuatan cincin dan pengolahan batu akik Fadeli mampu bertahan.
Soal harga, bervariasi tergantung
dari kekerasan batu, warna serta relief dari urat atau garis batu akik. Juga
tergantung dari kekerasan batu dan tingkat kesulitan membuat cincin (emban) dan
pemolesan batu akik. Harga termurah dipatok Rp 500 ribu dan termahal hingga
tembus Rp 7 juta. (rg)
Social